Keroncong Malam Purnama
May 19, 2017
EAT & CULINARY
KERONCONG MALAM PURNAMA
KERONCONG MALAM PURNAMA
ADA YANG BERBEDA PADA MALAM PURNAMA BULAN KELIMA TAHUN INI...
SAYA MENIKMATINYA BERSAMA KAWAN-KAWAN BLOGGER DAN PEGIAT MEDIA ONLINE, SEBAGIAN DARI MEREKA MERUPAKAN KAWAN BARU. KAMI MENGHABISKAN MALAM DI WARUNG KULINER TRADISIONAL, KEBON TANJUNG.
Kebon Tanjung letaknya ada di kompleks Warung Pak Lanjar, tepatnya di Desa Banteran, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Warung ini berada di pedesaan jauh dari hingar-bingar kota, suasanya warungnya begitu asri dengan dekorasi sawah di sekelilingnya.
SAYA MENIKMATINYA BERSAMA KAWAN-KAWAN BLOGGER DAN PEGIAT MEDIA ONLINE, SEBAGIAN DARI MEREKA MERUPAKAN KAWAN BARU. KAMI MENGHABISKAN MALAM DI WARUNG KULINER TRADISIONAL, KEBON TANJUNG.
Kebon Tanjung letaknya ada di kompleks Warung Pak Lanjar, tepatnya di Desa Banteran, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Warung ini berada di pedesaan jauh dari hingar-bingar kota, suasanya warungnya begitu asri dengan dekorasi sawah di sekelilingnya.
Malam hari, sepanjang jalanan dari jalan utama menuju warung diterangi
dengan lampu-lampu minyak atau disebut dengan senthir. Begitu pula di dalam kompleks warung, senthir dan lampion
mendominasi penerangan di sana. Kebon Tanjung ada di bagian belakang Warung Pak
Lanjar, desainnya berkonsep bangunan tradisional terbuka dengan taman dan
kolam, serta beberapa patung menghiasi sudut-sudutnya.
Pada purnama malam itu, Kebon Tanjung menggelar pertunjukkan musik
keroncong.
Bertajuk Keroncong Bulan Ndadari dan Tari, acara ini diselenggarakan
tepat pada malam purnama, Jumat, 12 mei 2017. Kebon Tanjung ingin mengajak
pengunjung merasakan dan meresapi suasana malam purnama, diiringi musik
keroncong. Dengan suasana alam yang sejuk dalam siraman sinar purnama sukses
membawa pengunjung tenggelam dalam romantisme, termasuk sya, hehehe…
Begitu sampai di sana, alunan musik keroncong sudah menggema. Salah satu
kawan sudah me-reservasi sebuah meja untuk kami, jadi sya langsung saja menuju
ke sana. Di atas meja, sudah tersaji camilan tradisional yang ditata sedemikian
rupa di sebuah tampah bambu. Ada cenil, klepon, ketan, pisang goreng, dan tempe
mendoan. Hmm, sya langsung mencomot si hijau kesukaan sya, lalu bersantai
menikmati suasana… Moment ini cocok banget dinikmati bersama keluarga, tapi
bisa juga bersama teman, pacar atau pasangan.
Lagu Padhang Mbulan tentu menjadi lagu yang wajib dimainkan pada acara
ini.
“Padhang mbulan, padhange koyo
rino… Rembulane kang ngawe-awe, ngelengake ojo podo turu sore…”
Tembang anak itu punya maksud tersendiri, yaitu hendaknya kita bersyukur
kepada Yang Maha Kuasa, serta menikmati keindahan alam ciptaan-NYA. Untuk
menunjukkan rasa syukur tu kita diharapkan tidak tidur terlalu sore, karena
kita bisa melihat keindahan alam di malam hari, salah satunya adalah padhang
mbulan (bulan purnama). Acara ini yang dipandu oleh MC Santo dan Sely ini juga
membagi-bagikan doorprize yang
menarik. Hmm, sayangnya sya nggak dapet, hehehe…
Pada acara ini, kami juga disuguhi makan malam dengan menu istimewa,
yaitu sego rembulan dan wedhang padhang mbulan.
Sego Rembulan artinya Nasi Purnama, kuliner ini adalah nasi gurih dengan
lauk suwiran ayam gurih dengan siraman areh putih. Sego Rembulan dilengkapi
dengan krecek, sambel pecel, dan sambel lombok.
Saya memilih memadukannya dengan wedang jahe murni dengan tambahan gula
batu.
Sego Rembulan punya makna tersendiri, ini adalah perwujudan rasa syukur
atas kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan YME. Selama ini kita telah diberikan
nikmat oleh-NYA. Hidangan ini juga simbol permohonan agar kita selalu diberi
keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
WEDANG PADANG MBULAN
Pernah dengar nama minuman wedang angsle?
Tahukah kamu, minuman ini termasuk langka. Tidak banyak pedagang yang
menyajikan minuman ini, bahkan di warung atau restoran bernuansa tradisional
sekali pun.
Basic Wedang Padang Mbulan adalah wedang
angsle, tapi diracik lebih istimewa. Wedang ala Kebon Tanjung ini isiannya
terdiri dari agar-agar, ketan putih, kacang hijau, kacang tanah, roti tawar,
emping melinjo, dan diberi kuah santan manis. Kombinasi bahan-bahan tersebut
menghasilkan taste yang manis benget…
Wedang Padang Mbulan ini melambangkan papat
sedulur kalimo pancer, dimana kita lebih bisa menyelaraskan diri kita
(mikrokosmos) sebagai bagian dari jagad besar (makrokosmos), sekaligus
pengendalian diri kita atas nafsu-nafsu di bawah akal.
Selain makan malam dan musik keroncong, Kebon Tanjung juga meyajikan
tari-tarian untuk menyempurnakan malam itu. Ada dua tarian yang ditampilkan
pada malam itu, yaitu Tari Klana Raja dan Tari Gambyong. Tarian
Klana Raja berasal dari lingkungan istana yang menggambarkan kegagahan
dan kewibawaan seorang raja.
Sementara Tari Gambyong menggambarkan ungkapan syukur atas hasil panen
atau hasil kerja yang telah diperoleh. Sekaligus meminta berkah kesuburan dan
kelancaran usaha. FYI, Nama Gambyong diambil dari nama seorang penari, Sri
Gambyong… Klana Raja ditarikan oleh Banny Hariyono, Gambyong ditarikan oleh
Kurnia Ramadani.
Nikmat mana lagi yang kau dustakan…
Di bawah cahaya bulan, Kebon Tanjung memanjakan pengunjung dengan camilan
dan makan malam, musik keroncong dan tari-tarian… Keromantisan ini didukung
oleh suasana lereng gunung merapi yang adem-adem gimana gitu, jadi pengen meluk
sesuatu,,, #ea
Asyiknya, pengunjung juga bisa request
lagu kesayangan, bahkan bisa ikutan nyanyi di sana.
Suasananya pun jogja banget… Nah, biar purnamamu seru, kamu bisa datang
dan menghabiskan malammu…
Selanjutnya, acara ini bakal digelar satu bulan sekali setiap bulan
purnama.
Sya menyarankan, jika ingin menikmati malam purnama di sana, sebaiknya
reservasi dulu jauh-jauh hari.
Karena peminat acara ini ternyata cukup banyak, sementara meja yang
tersedia terbatas. Waktu sya ke sana, semua meja terisi, pengunjung pun tidak
hanya berasal dari dalam kota tetapi juga banyak pengunjung dari luar kota
juga. Dan jangan lupa, acara seperti ini hanya ada di malam bulan purnama.
Artinya, hanya diadakan satu bulan sekali. Cek kalender kamu supaya nggak
terlewat acara keren ini.
#
HOW TO GET THERE
Dari pusat Kota Jogja, kita membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 45 menit
untuk sampai ke Warung Pak Lanjar.Sya menyarankan lewat Ring Road Utara Jl. Palagan Tentara Pelajar, supaya
cepat sampai di sana. Dari Ring Road Utara Jl. Palagan Tentara Pelajar,
ambillah jalan ke utara, lurus saja mengikuti jalan utama. Tetap lurus dan
abaikan beberapa persimpangan, jalan utama kemudian akan menikung ke arah barat
(ke kiri).
Tetap ikuti jalan itu. Kamu akan melewati beberapa persimpangan sebelum
menemukan papan penunjuk berukuran besar di sebelah kanan jalan yang
menunjukkan lokasi Warung Pak Lanjar dan Kebon Tanjung.
Ikuti petunjuk itu dengan mengambil jalan ke arah utara, beberapa saat
kemudian kita akan menemukan bangunan warung di sisi sebelah kanan jalan.
Rute ini cukup mudah, meski lokasi warungnya agak nyempil tapi gampang
ditemukan kok. Jika kamu masih kesulitan menemukan lokasinya pakai saja gps,
atau bisa juga bertanya pada penduduk sekitar.
[Map]
Terima kasih sudah berkunjung ke blog sya…
With Love, Nisya Rifiani
Warung Pak Lanjar & Kebon Tanjung
Desa Banaran, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY.
Email : info@warungpaklanjar.com
Instagram : @warungpaklanjar
Telp : (0274) 883552
‒ Teks by : Nisya Rifiani / Mei 2017 ‒
:: Please don’y copy any materials in this blog without permission ::
0 comments