Berburu Batik di Pasar Tujuh Belas Agustus, Pamekasan, Madura
September 05, 2017
TRAVEL AND ADVENTURE
BERBURU BATIK DI PASAR TUJUH BELAS AGUSTUS, PAMEKASAN,
MADURA
PASAR TUJUH BELAS AGUSTUS DI PAMEKASAN,
MADURA, MERUPAKAN SENTRA PENJUALAN BATIK TRADISIONAL KHAS MADURA. TEMPAT INI
MENJADI DESTINASI PUNGKASAN SAYA KETIKA MELAKUKAN PERJALANAN LIPUTAN KE
PAMEKASAN, MADURA, AKHIR JULI 2017 SILAM...
Ratusan pedagang batik di Pasar
Tujuh Belas Agustus Pamekasan ini mayoritas menjual kain batik tulis, namun
ada juga yang menjual batik cap pabrikan. Di mana pun dia berada, batik tulis selalu dikategorikan sebagai batik ningrat. Hhmmm, mungkin kalo’ batik cap itu kategorinya
rakyat jelata kali ya, hehehe... Bandrol harga batik tulis tentu lebih mahal berkali lipat dibandingakan
dengan batik cap pabrikan biasa. Batik
tulis harganya bisa mencapai
Rp. 400.000,- per potong, bahkan ada yang harganya jutaan rupiah lho. Sementara batik cap cukup dibandrol
mulai Rp. 50.000,- hingga Rp.
125.000,- per potong sadja, tergantung kualitas
kainnya. Murah meriah kaannn, tapi jangan
salah, kualitas batiknya nggak murahan lho…
Sebenarnya, pasar ini bernama “Pasar Batik Tradisional Pamekasan”. Tapi
biasa disebut “Pasar Tujuh Belas Agustus
Pamekasan” lantaran di depan lokasi pasar ada gapura peringatan Hari
Kemerdekaan 17 Agustus *Hadehh, hadi karena itu...?! (Tepok Jidat). Pasar Tujuh
Belas Agustus selalu rame setiap
hari pasarannya, yaitu kamis
dan minggu. Bukan berarti di hari
lain para pedagang nggak jualan, cuma lebih sepi aja.
Bila tidak ingin kesulitan masuk ke kawasan pasar, datanglah pagi-pagi
sekitar jam tujuh pagi. Jual beli di pasar ini berlangsung seperti di pasar desa tradisional pada umumnya. Uniknya, para pedagang menggelar dagangan mereka di lantai pasar. Ada pula yang
merentangkan tali di tiang-tiang bangunan untuk memajang kain batik mereka.
Bangunan pasar yang terbuat dari kayu ini cukup luas. Di luar bangunan utama, berjajar kios-kios yang juga menjual batik. Pssttt, bila ingin mendapatkan
harga batik yang lebih miring,
berjalanlah sedikit ke bagian belakang pasar. Karena di sana banyak pedagang
yang mengambil batik langsung dari pengrajinnya, jadi harganya lebih murah.
[Foto 3]
Karakter Batik Madura sangat mencolok,
pewarnaannya tajam dengan dominasi warna hitam dan merah yang kuat. Untuk Batik
Pamekasan sendiri sifatnya dinamis, coraknya banyak, mulai yang sederhana
sampai yang rumit dan kuno juga ada. Seperti, Sekar Jagat dan Junjung Drajat,
hingga Bunga Puka atau Pancawarna. Motif batik umumnya terpaku pada corak flora dan fauna, motif flora
biasanya digambarkan seperti bunga atau dedaunan. Sedangkan motif fauna
ditorehkan seperti kepala, sayap, atau ekor ayam. Ada pula motif perpaduan
keduanya…
Motif batik Madura memang cantik, warna-warnanya mayoritas cerah
dan colorfull. Ekspresif!
Batik pesisir gitchu loh, gonjreng banget…
Pedagang batik Pasar Tujuh Belas Agustus
Pamekasan umumnya jujur
dan tidak memaksa calon pembeli membeli dagangan mereka. Tapi tetap boleh menawar lhoo… Di
pasar ini, para pedagang kurang fasih berbahasa Indonesia. Untungnya saat berbelanja saya dan shinta ditemani Anis, Kurir SR Pamekasan, Madura. Dia juga yang membawa kami ke pasar ini, padahal
waktu itu jadwal kepulangan kami sangat mepet...
[Foto 3]
Alhasil, kegiatan shoping kali itu nggak lama. Kami hanya mengunjungi tiga
pedagang, dan memilih kain batik di kios terakhir yang kami kunjungi. Setelah
pilih-pilih, saya memutuskan untuk membawa pulang sebuah kain batik cap
berwarna merah putih, jenis coraknya nggak tahu. Harganya murah aja, cuma 50K.
Shinta bawa pulang sepasang kain
batik bermotif pagi sore, bagus banget.
Hm, andai bisa berjam-jam di sana, dan bawa
duit yang cukup mungkin bisa kalap belanja, wkwkwk…
Pasar Tujuh Belas Agustus Pamekasan
Sentra Batik Tradisional Madura
Pasar Tujuh Belas Agustus ini lokasinya tak jauh dari pusat kota. Yaitu di Jl.
Pintu Gerbang, Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa
Timur. (Pulau Madura)
Kode Pos 69317.
[Map]
Saat meliput di sebuah panti asuhan dan pondok pesantren putri di
Pamekasan, Madura, saya melihat para santriwati semua memakai bawahan kain
bercorak dan berwarna macam-macam. Anis menjelaskan, kain batik itu disebut sampir. Sampir itu sebenernya sejenis
kain bermotif (batik) yang digunakan untuk bersarung.
Ketika akan beranjak dari Pamekasan, Madura, Anis memberi kain sampir
kepada saya (dan shinta), sebagai oleh-oleh atau souvenir, mungkin. Warna
maroon buat saya, dan warna biru buat shinta. Thanks, Anis... Saya suka banget kain
sampir ini...
[Foto 4]
THINK SMART!
- Tips Memilih Batik / Sampir
Bentangkan kainnya supaya semua motif terlihat mata. Karena, motif kain
batik / sampir tidak cukup jika dipandang sekilas dalam lipatan kain. Bisa
jadi, saat terlipat motifnya terlihat tidak menarik, tapi saat dibentangkan
ternyata waoww... indah banget...
Gimana? Pasar Tujuh Belas Agustus
Pamekasan sangat
menarik bukan untuk jadi
tujuan wisata belanja?
Jangan lupa mampir jika sedang bertualang
ke Madura…
‒ Teks by : Nisya Rifiani / Agustus 2017 ‒
‒ Foto by : Nisya Rifiani & Shinta Wuri H. ‒
:: Please don’t copy any materials in this
blog without permission ::
8 comments
Wah jadi kalau mau hanya yang lebih murah kita nyari tempat yang di belakang belakang ya Mba? hehe. Btw batiknya bagus-baguus
ReplyDeleteBiasanya harganya lebih murah... Iya, bagus-bagus, sampe bingung milihnya... hahaha...
DeleteBatik Madura menurut saya termasuk yang paling mudah dikenali, karena motif dan coraknya sangat cerah :D
ReplyDeleteiya, cerah ciri batik pesisir, coraknya juga cantik-cantik lagi...
Deletewah belum pernah ke sana tp aku pernah dikasih batik dari sana dan aku suka sekali, banyak temenku yang tanya kok batiknya lain dan bagus sih
ReplyDeleteBetul, batiknya lain daripada yang lain... Wah, kalau ada kesempatan, traveling aja ke sana kak, bisa pilih-pilih batik sendiri... :)
DeleteBiasanya 1 kain batik yang dijual itu ukuran berapa meter Kak?
ReplyDeleteUkuran lebar nya macem-macem sih...
DeleteKualitas dan harganya juga macem-macem...