Tiga Kawasan Wisata Alternatif di Sekitar Istana Siak Sri Indrapura (1)
May 31, 2018
TRAVEL AND ADVENTURE
PART 1
MASJID RAYA
SYAHABUDDIN DAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN
NASIONAL SULTAN SYARIF KASIM II
SAAT BERKUNJUNG KE ISTANA SIAK SRI
INDRAPURA, BAGI YANG MAU MENJALANKAN IBADAH SHOLAT PASTI AKAN DIARAHKAN KE
MASJID RAYA SYAHABUDDIN. MASJID INI HANYA BERJARAK KIRA-KIRA 300 METER
DARI ISTANA, PERJALANAN CUMA MEMAKAN WAKTU SEKITAR SEPULUH MENIT SAJA. TEPAT DI
SAMPING KOMPLEKS MASJID, TERDAPAT KOMPLEKS TAMAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL SULTAN
SYARIF KASIM II (SULTAN TERAKHIR KESULTANAN SIAK SRI INDRAPURA).
Baca juga :
MASJID RAYA
SYAHABUDDIN,
PUSAT DAKWAH ISLAM DI SIAK SRI INDRAPURA
Konon, MASJID RAYA
SYAHABUDDIN adalah masjid tertua di Kota Siak, dan merupakan Pusat Dakwah Islam
di Siak, bahkan menjadi Pusat Kajian Islam terbesar di Asia Tenggara. Masjid
ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim II. Karena itu, masjid
ini dikenal juga dengan nama Masjid Siak, atau Masjid Sultan, ‒karena merupakan
warisan Kesultanan Siak.
Lokasinya tepat berada di pinggir Sungai Siak, sungai terdalam di Indonesia. Dari Istana Siak Sri Indrapura, pengunjung bisa berjalan kaki ke Masjid Raya Syahabuddin, karena tidak ada angkutan umum untuk menuju ke sana. Yuk, telusuri lebih dalam masjid bersejarah ini...
Lokasinya tepat berada di pinggir Sungai Siak, sungai terdalam di Indonesia. Dari Istana Siak Sri Indrapura, pengunjung bisa berjalan kaki ke Masjid Raya Syahabuddin, karena tidak ada angkutan umum untuk menuju ke sana. Yuk, telusuri lebih dalam masjid bersejarah ini...
Arsitektur MASJID
RAYA SYAHABUDDIN tersentuh perpaduan gaya Melayu dan Timur Tengah. Masjid
berdiri megah dengan balutan warna kuning terang, ‒yang merupakan ciri khas
warna kebangsawanan Melayu. Ditambah paduan warna hijau terutama pada
tiang-tiang penyangganya, mampu menarik perhatian bagi siapa saja yang datang. Masjid
ini memiliki pelataran yang cukup luas, di sekitar masjid terdapat taman yang
terawat sehingga menambah keindahan masjid. Hingga saat ini masjid begitu
makmur, masih menjadi tempat ibadah warga Kota Siak. Selain tempat beribadah,
masjid menjadi tempat wisata religi. Wisatawan lokal maupun internasional kerap
singgah sejenak di masjid ini. Kini masjid dilengkapi dengan pendingin udara,
suasana pun semakin sejuk dan syahdu.
Memasuki ruangan utama dalam MASJID RAYA SYAHABUDDIN, suasana terasa lega karena atapnya yang
tinggi. Kesan artistik muncul dengan hadirnya lampu gantung bergaya eropa.
Bagian mihrab juga tampak semarak karena adanya permainan aksen geometris. Mimbarnya
terbuat dari kayu, diukir dengan aksen daun dan bunga. Dinding-dinding masjid
juga terdapat banyak hiasan berupa lukisan kaligrafi dengan warna-warna cerah. Di
kompleks masjid terdapat beberapa bangunan, diantaranya bangunan untuk
menyimpan bedug, bangunan menyerupai rumah, dan satu lagi bangunan tempat wudhu
untuk putra dan putri. Sayangnya, tempat wudhu tidak dekat dengan masjid, dan
tempatnya kurang terawat menurut saya, ‒terutama tempat wudhu dan toilet putri.
MASJID RAYA
SYAHABUDDIN letaknya tepat di pinggir sungai, sehingga panorama
sungai dan pohon-pohonan terlihat jelas dari sini. Keramba-keramba udang banyak
terlihat, udang sungai di sini besar-besar dan menjadi salah satu ikon kuliner
siak, ‒hmm, akan saya ceritkan kapan-kapan ya. Sya begitu takjub ketika ada
sebuah kapal melintas di atas sungai (baca: ndeso). Gimana lagi, saya jarang
lihat kapal secara langsung sih, hehehe *di sungai pula. Sebuah anjungan yang
berada di dekat masjid ini juga sering menjadi tempat berfoto. Jadi, masih
melewatkan kunjungan ke masjid ini??? RUGI!!!
MASJID RAYA
SYAHABUDDIN
Jl. Sultan Ismail, Kota Siak Sri Indrapura,
Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
WISATA ZIARAH KE TAMAN
MAKAM PAHLAWAN NASIONAL SULTAN SYARIF KASIM II
Jika berkunjung
ke Istana Siak Sri Indrapura, tak lengkap rasanya jika tak berziarah ke MAKAM SULTAN SYARIF KASIM II. Di makam inilah, Sultan
Syarif Kasim II, keluarganya dan beberapa
kerabatnya dikebumikan. Makam ini cukup unik, mirip dengan bangunan masjid modern, ukurannya cukup besar dengan kubah bawang
di atasnya. Lambang Kesultanan Siak Sri Indrapura terpasang di
bagian atas bangunan makam.
Makam Sultan Syarif Kasim II ada di dalam bangunan.
Pusara makam tepat berada di tengah-tengah ruangan, dan dilindungi kain
berwarna kuning keemasan yang tergantung pada bagian langit-langit. Di samping
makam Sultan, terdapat makam permaisuri dan beberapa keluarga dan kerabat
sultan. Sementara itu ada beberapa anggota keluarga dan kerabat yang dimakamkan
di luar.
Makam ini terbuka untuk kalangan umum, banyak pengunjung yang
datang memberikan penghormatan. Terutama pada saat bulan Ramadhan, makam ini selalu
dikunjungi para peziarah maupun wisatawan. Mereka yang
datang tak hanya berasal dari dalam negeri, banyak wisatawan yang berasal dari
luar negeri seperti dari Singapura atau Malaysia. Saat masuk ke dalam bangunan,
pengunjung harus melepaskan alas kaki yang digunakan agar kesucian
dan kebersihan makam selalu terjaga.
‒ Teks & Foto by :: Nisya Rifiani / Mei 2018 ‒
Don’t copy any materials in this blog without permission.
2 comments
wah bagus ekali ya, kapan bisa ke sana
ReplyDeleteAgendakan mam, berangkat ke sana pas ada festival kayaknya boljug...
Delete