Angkringan Semeleh, Tempat Santap Malam Selepas Lelah Bekerja
July 24, 2018
EAT AND CULINARY
ANGKRINGAN SEMELEH, TEMPAT SANTAP
MALAM SELEPAS LELAH BEKERJA
“Lho, sendirian aja, Mbak? KAKAK-nya
mana?” tanya bapak penjaga angkringan.
“Hehe, iya, Pak. Saya ada janjian sama temen, KAKAK terpaksa nggak diajak,” jawabku padanya.
Bapak penjaga angkringan itu memang sudah familiar dengan kami berdua,
aku dan KAKAK.
Karena, paling tidak, dua minggu sekali, aku dan KAKAK selalu menyambangi lapak angkringannya setelah aku selesai
kerja. Tapi, sore itu, aku datang tanpa KAKAK,
wajar saja kalau bapak penjaga angkringan menanyakannya. Waktu itu aku ada
janjian sama teman, dan aku merekomendasikan bertemu di sini. Karena menu angkringannya lengkap dan ada tempat
lesehannya...
Namanya ANGKRINGAN SEMELEH. Angkringan ini manggrok (berdiam) di sebuah lahan persegi panjang yang terletak di Jl. Wiyoro Kidul, Banguntapan, Bantul. Seperti tajuknya, di angkringan ini ada gerobak yang diletakkan di bagian paling depan. Di atas gerobak angkringan, terhidang macam-macam lauk dan kudapan dengan tampilan sederhana. Ada aneka gorengan (tahu, tempe, bakwan), aneka baceman (tahu, tempe, gembus), dan sate-satean (usus, telur, jamur, keong, bakso, kikil, gajih, ati-ampela). Pilihan lain ada ceker, kepala ayam, tahu bakso. Yawla~ banyak banget deh... *sampe bingung milih makanan yang akan disantap!
Tapi, yang paling penting diantara itu semua adalah eksistensi NASI
KUCING!
Yup! Nasi bungkusan porsi kecil ini memang lekat dengan angkringan.
Dimana ada angkringan, di situ terhidang nasi kucing. ANGKRINGAN SEMELEH menyediakan tiga pilihan lauk, yaitu sambel teri,
oseng tempe, dan oseng usus sambel hijau. Nasi kucing dimasak sendiri di dapur
yang terletak di bagian dalam angkringan. Bila stok nasi kucing menipis, bapak penjaga
angkringan meminta restok dari bagian dapur dengan cara yang unik yaitu dengan
memukul kentongan. Lalu beberapa saat kemudian, bagian dapur membawa stok nasi
kucing baru ke bagian depan, biasanya stok baru ini nasinya masih hangat...
Selain itu, angkringan ini juga menyajikan gorengan manis seperti pisang
goreng dan tape singkong goreng. Aneka peyek, keripik, dan kerupuk juga
tersedia, makanan ringan juga banyak pilihannya, seperti kacang, stik balado. Di
ANGKRINGAN SEMELEH kita juga bisa
pesan mie instan. Kalo’ minuman yang populer ofcourse es/wedang teh dan jeruk,
‒minuman sejuta umat ini mah, hehe. Dan minuman khas yang hampir selalu ada di
angkringan, SUSU JAHE. Selain itu ada banyak pilihan minuman instan juga...
Nuansa ANGKRINGAN SEMELEH
sangat khas, santai. Pengunjung yang datang bisa memilih tempatnya sendiri,
duduk di bangku panjang di dekat gerobak angkringan, atau bersila di tempat lesehan
yang letaknya agak masuk ke dalam. Tempat lesehannya ada di gazebo-gazebo dan
jumlah mejanya cukup banyak, ada sekitar 12 meja. Khasnya angkringan ini ada
speaker yang dipasang di gazebo. Speaker itu menyiarkan lagu dari radio, kadang
muter lagu pop, kadang lagu dangdut. Jarang-jarang kan angkringan ada music-nya
juga...
ANGKRINGAN SEMELEH menjadi salah satu tempat nongkrong favorit bagi aku dan KAKAK. Seperti yang sudah aku ceritakan di alinea pembuka, saking sering ke sini bapak penjaga angkringan sampai hapal dengan kami berdua, berikut makanan dan minuman favorit kami. Si Bapak tak perlu menanyakan apa minuman yang KAKAK pesan, karena dia selalu pesan dua gelas es jeruk manis, se-la-lu. Kalo’ aku sih masih sering ditanya walaupun pilihannya hanya dua, es teh atau es jeruk.
Di sini tempat kami menghibur diri,
membahagiakan hati, mengendorkan ketegangan hari, berdamai dengan keadaan yang
sedang dialami...
Bagi aku dan KAKAK, angkringan
ini laksana tempat yang tepat untuk melepas penat. Tempat menikmati waktu tanpa
harus buru-buru atau kemrungsung dengan urusan di luar sana. Seraya mengudap
makanan dan menyesap minuman, kami kerap berdialog, bertukar pendapat. Kadang
mengghibah hal-hal tak penting, atau membicarakan perkembangan pekerjaan kami
masing-masing. Sampai merancang berbagai plan bisnis yang rencananya bakal
dikerjakan bersama-sama...
Angkringan dikenal dengan harga yang terjangkau dompet. Begitu juga dengan ANGKRINGAN SEMELEH, hanya dengan merogoh kocek secukupnya, kita bisa melahap berbagai makanan yang disediakan. Berdua dengan KAKAK, tagihan makan dan minum kami tak pernah lebih dari dua puluh lima ribu rupiah (paling dua puluh ribu lebih dikit). Padahal itu pesennya macem-macem, biasanya nasinya empat, minumannya tiga, belum gorengannya. Aku pun suka nambah ceker atau sate ampela ati, hehehe...
Layaknya angkringan yang lain, ANGKRINGAN
SEMELEH mulai buka sore hari. Bapak penjaga angkringan mulai bersiap-siap
sekitar jam empat. Dan angkringan beserta hidangannya baru benar-benar siap
sekitar jam lima. Aku dan KAKAK biasa ke sana
selepas aku pulang kerja, sekitar jam4 an gitu, dan harus menunggu dulu. Tapi
nggak apa-apa, karena gazebo di sana cukup nyaman untuk ngobrol lama. Di
angkringan ini ada wastafel untuk cuci tangan, dan tersedia toilet di bagian
belakang. Angkringan tutup maksimal jam sepuluh malam, atau ketika dagangan
habis lebih cepat, angkringan juga bisa tutup lebih cepat.
Sebelumnya sudah kuceritakan, gerobak angkringan ditempatkan paling depan. Di dekat gerobak angkringan ada lahan yang digunakan untuk parkir motor, kira-kira bisa untuk parkir sekitar sepuluh motor. Tapi, jika penuh, pengunjung bisa parkir motor di bagian tengah dekat gazebo, tapi memang harus masuk agak ke dalam. Untuk parkir mobil, biasanya ya cuma di pinggir jalan aja, nggak ada parkir khusus.
ANGKRINGAN SEMELEH sudah bisa ditemukan di aplikasi google
maps lho...
Jl. Wiyoro Kidul, Banguntapan, Bantul.
[ Map ]
Minusnya angkingan ini adalah pada penerangannya, ‒ya sebenernya masih mending dibanding angkringan lain yang cuma pake lampu teplok. Cahaya di sana cukup remang, baik di sekitar gerobak angkringan maupun di tempat lesehan. Tapi lumayan nih buat yang lagi pacaran, ada beberapa sudut yang cocok buat mojok. Kalau situasi aman, bolehlah memanfaatkan kesempatan di tengah kesempitan *asal enggak ketahuan. Yeah, you know what i mean, ihik ihikk... *ketawa online.
Jika KAWAN RANSEL tertarik
berkunjung ke sini, aku menyarankan pilih tempat yang terang dan pilih posisi
tengah, baca: nggak di pojokan. Soalnya di sudut gelap banyak nyamuknya, coy.
Kan nggak enak, lagi makan tapi digigitin nyamuk, udah gitu habis itu
gatel-gatel. Atau kalau kalian sempet bawa lotion anti-nyamuk dan pakai buat
mengusir nyamuk...
Sekian ulasan dan cerita dariku...
Terima kasih sudah mampir ke #BLOGRANSELMUNGIL
dan menyimak kisahku dan KAKAK...
‒ Teks oleh : NISYA RIFIANI / Juli 2018 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
12 comments
Si kakak Se-la-lu dua gelas?
ReplyDeleteItu perut apa gentong aer sih
Hihihi, iyaaa, udah kebiasaan... :)
DeleteHhmmm peruuttt dong, perutnya ndut dan empukkk...
oooh, pasti dari karet ya. Salam buat orangnya ya
DeleteItu perut biasa ya, rasanya empuk...
DeleteGimana cara nyalaminnya...??? :p
Jauuuuuh -____-
ReplyDeleteDolanmu mbok sek adoh lurr... teluurrr, hehe :D
DeleteItu ikon Twitter yang di atas header masih ke arah akun yang disuspend. Belum diganti.
ReplyDeleteOwh iya, makasih sudah dikoreksi dan diingatkan...
DeleteAngkringan e pakdheku ini nis.. wkwkwk
ReplyDeleteHah?! Angkringan siapaa??? Wkwk...
Deleteini mah angkringannya pakdeku, pakde kelik..coba aja kalo ksn tanya pakde (bapak angkringan) kenal sama rizka n ryan gak, terimakasih sudah mengulas tentang angkringan ini.
ReplyDeletebaik, nanti kalau saya mampir lagi akan saya tanyakan
Delete