Bakso Damas, Malang. Pilih Menu Semaumu, Racik Sendiri Bumbu Sesuai Selera Lidahmu
August 19, 2018
EAT AND CULINARY
Halo, KAWAN RANSEL. Masih
edisi kulineran di Kota Malang, Jawa Timur, nih...
Tempo waktu, aku sudah ceritakan tentang pengalaman kulineran bakso
malang yang pertama kali aku cicipi begitu tiba di Kota Malang. Kalau
sebelumnya aku mencicipi BAKSO MALANG
ala rakyat jelata yang dijajakan di warung biasa, kali ini aku nyobain bakso
malang di gerai yang cukup terkenal. Namanya BAKSO DAMAS MALANG, bakso ini mengusung konsep “bakso kota” yang
mengedepankan beragam isian (selain bakso).
Oh, ya, kalau KAWAN RANSEL mau baca review bakso malang yang pernah aku
unggah sebelumnya, bisa klik link-nya di bawah ini...
Baca Lagi :
BAKSO DAMAS, MALANG.
PILIH MENU
SEMAUMU, RACIK SENDIRI SESUAI SELERA LIDAHMU
Hidangan BAKSO DAMAS MALANG cukup
berbeda dari bakso malang yang aku cicipi sebelumnya, baik dari rasa kuah dan
baksonya, juga dari ragam gorengan dan pelengkapnya. Kuah bakso di sini tidak
sebening kuah bakso sebelumnya, di sini kuahnya agak keruh kecoklatan, namun
rasanya juga sangat gurih dan terasa kaldu sapinya, tidak terlalu asin. Aromanya
sangat membangunkan selera makan! Begitu juga baksonya, aroma dan rasa
dagingnya sangat terasa, teksturnya empuk dan sedikit kenyal. Mungkin karena
bahan dan bumbunya alami, tanpa campuran bahan pengawet. Pilihan baksonya
beragam, ada bakso jumbo isi daging, bakso jumbo isi telur ayam, bakso kotak
pedas, bakso kasar, bakso isi telur puyuh, bakso halus, dan bakso kasar. Menu
populernya yaitu bakso jumbo, ukurannya kurang lebih lima kali lebih besar dari
bakso biasa.
Di BAKSO DAMAS MALANG, variasi gorengannya ternyata cukup banyak, ada
goreng kembang, goreng bulat, goreng panjang, goreng usus panjang, goreng mie,
goreng hati, goreng ampela, goreng usus bulat besar, dan paru sapi goreng. Ada pula
aneka tahu dan siomay, yaitu siomay udang dan siomay daging, lalu ada tahu
putih, tahu isi bakso, dan tahu bakso pedas. Uniknya BAKSO DAMAS MALANG juga menyediakan sate kikil dan sate telur
puyuh. Pelengkap lainnya ada lontong, ceker ayam, mie soun, dan mie kuning. Di
sini tidak menyediakan sayuran, ‒baik kol ataupun sawi hijau, dan acar ketimun seperti
warung bakso sebelumnya, mungkin karena konsepnya “bakso kota”. Ragam minuman
yang ditawarkan juga cukup banyak, mulai dari es atau wedang teh dan jeruk,
susu, yoghurt, dan aneka jus, tinggal pilih sesuai keinginan...
Konsep layanan di BAKSO DAMAS MALANG kurang lebih sama seperti kedai
bakso malang lainnya, pembeli memilih dan mengambil sendiri menu yang
diinginkan. Pembeli juga meracik sendiri bumbu sesuai cita rasa lidahnya. Bebas
menambahkan daun seledri cincang atau bawang merah goreng sesuai selera. Begitu
juga dengan bumbunya, bagi yang suka asin atau pedas, bisa menambahkan garam
atau sambal suka-suka. Pegawai kemudian memotong-motong menu (kecuali bakso) dan
menyiramkan kuah hangat ke dalam mangkok yang sudah terisi bakso dan ragam
pelengkap yang sudah dipilih tadi.
Baca Juga :
Pada bagian ini, pembeli bisa langsung memesan minuman. Setelah itu
makanan dan minuman langsung dihitung di kasir dan langsung bayar tagihan di
muka. Pembeli wajib membawa sendiri makanan ke meja makan, ditambah dengan
nomor meja untuk menandai meja agar pegawai tidak salah saat mengantar minuman.
Kira-kira, begitulah alur layanan di BAKSO
DAMAS MALANG. Dan karena layanannya swalayan, pembeli harus rela antre saat
memilih dan mengambil menu. Harus sabar, apalagi kalo’ ada turis macam kita ye
kan, lama milih-milihnya!
Oh, ya, KAWAN RANSEL penasaran dengan menu yang aku coba??? Ini dia...
Belajar dari pengalaman sebelumnya, maka aku mengambil jumlah bakso lebih
banyak, dan rasa baksonya benar-benar enak *nggak nyesel ambil bakso banyak,
hweheee. Cuman, aku nggak mencicipi bakso jumbo yang populer itu, karena
ternyata harganya mehong, bok!
Sebutir bakso jumbo dibandrol Rp. 10.000,- Lalu aku pilih 3 bakso yang
kecil-kecil aja dan aneka gorengan. Dari awal aku tu penasaran dengan gorengan
yang bentuknya kayak lumpia, ternyata namanya goreng panjang.
Dan tanpa pikir panjang aku nyomot itu aja. Kirain tekturnya seperti
lumpia lho, ternyata lebih kering. Goreng panjang ini ada isiannya, kayak ayam
cincang gitu. Gorengan melebur dengan kuah gurih bakso, rasanya jadi lebih
sedaappp... Selain goreng panjang, aku coba tahu baksonya, dan ternyata rasanya
juga enak lho. Tahu luarnya gurih, bakso dalamnya juga gurih dan bertekstur
lembut. Pelengkap non-gorengan aku pilih mie soun dan pangsit basah. Soun-nya
masih berwarna biru, mie ini bertekstur kenyal dan lembut. Dan seperti biasa,
pangsit basahnya juga enak...
Kayaknya pesenannya segitu aja sih, tapi ternyata porsinya besar lho dan
bikin kenyang!
Bagi KAWAN RANSEL yang menggemari kuah kimplah-kimplah (banyak), ‒seperti
aku, boleh nambah kuah lho... Cukup bawa mangkokmu ke tempat menu, bilang mau
nambah kuah, gitu... Pegawai yang ramah akan melayanimu dengan senang hati.
Tenang saja, kalau nambah kuah lagi nggak perlu bayar lagi alias gretong...
Di setiap meja di gerai BAKSO
DAMAS MALANG, disediakan saos, sambal, dan kecap. Nah, sambalnya ini ternyata
rasanya juga enak, artinya cocok dipadukan dengan cita rasa baksonya. Karena
aku penasaran dengan rasa saosnya, aku coba untuk cocolan baksonya. Wah! Sayang
rasa saosnya nggak seenak saos di warung sebelumnya. Di sini rasanya cenderung
kecut dan rasanya bukan tomat tapi buah lainnya.
BAKSO DAMAS MALANG menempati gerai yang tidak terlalu
besar yang lokasinya ada di kawasan Soekarno-Hatta. Dari jalan, gerainya tidak
terlalu mencolok, ada parkir motor maupun mobil tapi kapasitasnya tidak banyak.
Memasuki ke dalam, gerainya ternyata cukup besar, dan ada belasan meja makan.
Dari segi kebersihan, saya cukup salut karena gerainya bersih, penerangannya
pun cukup. Pelayanan dari pegawainya pun ramah...
Selain menyediakan bakso yang disantap di tempat dan bakso yang dibungkus
(bawa pulang), BAKSO DAMAS MALANG juga
menyediakan bakso beku, cocok untuk oleh-oleh khas Malang.
BAKSO DAMAS MALANG
Jl. Soekarno-Hatta No. 70 Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
[ Map ]
Lokasi BAKSO DAMAS MALANG
tidak terlalu jauh dari patung pesawat yang terkenal sebagai salah satu ikon
Jl. Soekarno-Hatta, Malang. Di sekitar gerainya juga terdapat kampus-kampus,
jadi pengunjungnya pun banyak dari kalangan mahasiswa, meski demikian banyak
juga pengunjung bersetelan kantoran. Terlihat pula ada keluarga yang jajan di
sini...
Kelezatan Bakso Malang Damas bisa dinikmati mulai dari jam 10 pagi sampai
jam 10 malam.
Bandrol harga di BAKSO DAMAS MALANG
memang sedikit lebih mahal dibanding gerai bakso lainnya, di sini bandrol
harganya per item, bukan per porsi. Semangkok bakso yang aku nikmati tadi, ‒dengan
segala isiannya, dibandrol Rp. 16.000,-. *Maaf nggak mencantumkan harga per
itemnya...
Tapi, kalau harga bicara, boleh diadu dengan rasanya! Dan menurutku,
harga dan rasa yang disajikan sebanding! WORTH IT!!! Aku sarankan kalau KAWAN
RANSEL plesir ke KOTA MALANG, mampirlah kulineran di BAKSO DAMAS MALANG.
‒ Teks & Foto oleh : NISYA
RIFIANI / Agustus 2018 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
8 comments
boleh nambah kuah dan Gratis?
ReplyDeletewaaaaaaah..
tapi po yo arep nyang malang mung arep nyicip kuah.
Kan FYI mas...
DeleteSiapa tau ada yang mau ke sana...
Kadang ada juga orang yang malu mau nambah kuah, padahal butuh...
nambah kuah apa nambah muah?
DeleteHemm, gosah mancing-mancing kalo nggak berani nangkep ikannya...
Delete.
Klo ditanya ya pasti jawabannya pengen nambah muah lahh...
eaaaaaa. Buat siapa tuh?
DeleteYaelah pura-pura nanya lagi... Kan udah tau jawabannya
DeleteKe Malang memang pling enak makan bakso cocok dg udaranya yg dingin.
ReplyDeleteBetul kak, mau pagi, siang atau sore, cocok banget makan bakso malang...
Delete