Mencicipi Nasi Jinggo Khas Bali. Cita Rasa Pedas Jadi Ciri Istimewanya, Enak!
August 17, 2018
EAT AND CULINARY
MENCICIPI NASI JINGGO KHAS BALI.
CITA
RASA PEDAS JADI CIRI ISTIMEWANYA, ENAK!
Di Bali, “Nasi Campur” adalah sebutan lain dari “Nasi Ramesan” di Jawa.
Seperti nasi ramesan, “Nasi Campur” menunya terdiri dari nasi putih dan beragam
lauk. Salah satu varian nasi campur adalah “NASI
JINGGO KHAS BALI”, di daerah asalnya panganan ini dibungkus dengan daun
pisang...
“Makan siang di luar, yuk, dek...” ajak KAKAK.
Wuahhh! Siapa yang bisa nolak saat diajak makan siang bareng?!
KAKAK kemudian membawaku ke sebuah pujasera
di seputaran Jogja Selatan, namanya Mande Kuliner [ sekarang bernama Foodcourt
Mande ]. Sebelumya, aku dan KAKAK pernah makan di sini beberapa kali. Di foodcourt ini terdapat beberapa tenant yang menyajikan aneka macam
kuliner. Salah satunya adalah Warung Makan Khas Bali Putra, ‒yang menyajikan
aneka menu khas Pulau Dewata. Uniknya, setiap kali ke sini, KAKAK selalu pesan menu yang sama dari
Warung Makan Khas Bali Putra, “NASI
JINGGO KHAS BALI”.
“NASI JINGGO KHAS BALI” Ala Warung Makan Khas Bali Putra di Mande
Kuliner disajikan dalam piring rotan yang diberi alas kertas minyak dan daun
pisang. Tampilannya menggoda banget, ya... Racikan Nasi Jinggo Khas Bali di
sini terdiri dari nasi putih hangat kemudian ditumpangi banyak lauk lezat khas
Bali. Variannya terdiri dari sayur kacang panjang, bakmi goreng, kering tempe,
ayam suwir, sate lilit, serundeng, dan sambal. Sayur dan lauknya semua enak dan
bercita rasa pedas, ‒kecuali serundengnya. Bikin huhah-huhah pokoknya... (baca:
kepedesan). Sayur kacanganya dimasak tidak terlalu matang jadi teksturnya masih
crunchy, ada kriuk-kriuknya gitchuuu.
Sambalnya juga enak, pedesnya juga nggak bercanda. Di Bali, konon yang menentukan
enak tidaknya nasi jinggo adalah sambalnya...
“NASI
JINGGO KHAS BALI” didominasi
dengan sayur dan lauk yang bercita rasa pedas. Namun rasa pedas inilah yang
menjadi ciri istimewanya, dan justru mampu membangkitkan selera makan.
Lauk “NASI
JINGGO KHAS BALI” yang
paling khas adalah ayam suwir, diolah dari ayam rebus yang disuwir tipis
kemudian dicampur dengan bumbu pedas. Melengkapi nasi, lauk, dan sayur, ada
sate lilit, sate khas Bali. Sate lilit terbuat dari campuran daging ikan
cincang dengan bumbu khas Bali. Aslinya, sate ini dililitkan pada batang serai
(sereh) agar mengeluarkan cita rasa lezat dan aroma harum pada saat dibakar
menggunakan bara arang. Sayangnya, di Warung Makan Khas Bali Putra, sate
lilitnya hanya dililit pake batang bambu biasa. Tapi rasanya masih tergolong enak,
perpaduan rasa ikan dan bumbunya mantap. Lagi-lagi sate lilitnya juga pedas... Semua
menu khas bali yang disajikan di Warung Makan Khas Bali Putra halal. Jadi aman terutaman
buat kawan ransel yang menghindara makanan non-halal.
“NASI
JINGGO KHAS BALI”. Menu yang selalu kakak pesan, menu
kesukaannya... *Padahal hampir semua lauk rasanya pedas, sementara KAKAK nggak suka pedas. Setiap kakak
makan, aku selalu ikut mencicip apa yang dimakannya *takut dia keracunan [ LOL ].
Tapi impas, Kakak juga ikut mencicip apa yang aku makan *dia lebih takut aku
yang keracunan. KAKAK pula yang sering
menghabiskan makananku kalau aku nggak sanggup menghabiskannya...
Pengen Mencicip “NASI
JINGGO KHAS BALI”???
Buat yang di Jogja, nggak usah jauh-jauh pergi ke Pulau Dewata.
Ada di Warung
Makan Khas Bali Putra...
Mande Kuliner
[ Sekarang Foodcourt Mande ]
Jl. Lowanu No. 96 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.
‒ Teks & Foto oleh : NISYA
RIFIANI / Agustus 2018 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
8 comments
Jadi kangeeen nasi jingo bali deh :D.tp untungnya sept besok aku ke bali. Jd mau puas2in lg makan nasi pedes, nasi jingo dan makanan khas bali lainnya :D
ReplyDeleteWaahhh, senengnya mau ke bali... iya mbak, puas2 in jalan-jalan dan kulineran pas di sana... met jalan2 ya mbak... :)
DeleteSuit suit
ReplyDeleteeaaaa
paragraf terakhir kok kayaknya kangeeen banget gitu ya?
Paragraf yg mana ya mas??? hehehe
Deletebelum ada yang baru?
ReplyDeleteWah, terpantau.. :D
DeleteBelom mas, maaf...
wah belum ngerasain
ReplyDeleteIni Enak! Serius... :)
Delete