Eksotisme Bukit Panjung. Menyapa Surga Terlunta di Ufuk Timur Pantai Pok Tunggal Gunungkidul
February 07, 2019
TRAVEL AND ADVENTURE
📌 GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
📌 GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
EKSOTISME BUKIT PANJUNG
MENYAPA SURGA TERLUNTA DI UFUK TIMUR PANTAI POK TUNGGAL GUNUNGKIDUL
Ahhh, aku baru ingat, ternyata lama juga tak bercengkerama dengan samudra…
Puncak rindu bercumbu dengan laut tak terbendung. Maka tak terelakkan lagi perjalanan di Hari Natal 2018. Aku dan kawan seperjalananku, sepakat melenggang ke sebuah pantai di Gunungkidul, DIY, yaitu PANTAI POK TUNGGAL. Pantai ini punya panorama indah nan menawan, pasirnya putih kecoklatan, sebuah pohon duras yang tumbuh di bibir pantai menjadi ikon wisata pantai ini. KAWAN RANSEL pasti ada yang pernah berkunjung ke sini, atau mungkin sering. Tapi alih-alih membahas tentang pantainya, kali ini aku memilih menceritakan pengalamanku mendaki bukit yang berada di bagian timur pantai, namanya BUKIT PANJUNG…
MENYAPA SURGA TERLUNTA DI UFUK TIMUR PANTAI POK TUNGGAL GUNUNGKIDUL
Ahhh, aku baru ingat, ternyata lama juga tak bercengkerama dengan samudra…
Puncak rindu bercumbu dengan laut tak terbendung. Maka tak terelakkan lagi perjalanan di Hari Natal 2018. Aku dan kawan seperjalananku, sepakat melenggang ke sebuah pantai di Gunungkidul, DIY, yaitu PANTAI POK TUNGGAL. Pantai ini punya panorama indah nan menawan, pasirnya putih kecoklatan, sebuah pohon duras yang tumbuh di bibir pantai menjadi ikon wisata pantai ini. KAWAN RANSEL pasti ada yang pernah berkunjung ke sini, atau mungkin sering. Tapi alih-alih membahas tentang pantainya, kali ini aku memilih menceritakan pengalamanku mendaki bukit yang berada di bagian timur pantai, namanya BUKIT PANJUNG…
Konon, hujan senantiasa menyapa buana
di Hari Natal. Meski kabarnya hanya mitos belaka, tapi hari itu memang hujan.
Aku dan kawanku beranjak setelah hujan reda.
Hawa dingin menyelimuti sepanjang perjalanan kami. Medan berkelok kala menaiki dan menuruni bukit menuju PANTAI POK TUNGGAL, Gunungkidul, tapi panoramanya luar biasa. Hujan kembali menyapa, kami melanjutkan perjalanan dengan mengenakan jas hujan. Sepanjang perjalanan kami sempat beberapa kali singgah, entah untuk isi bensin, buang air kecil, jajan camilan, berlindung dari hujan, memakai jas hujan, semacam itu... Sampai kami tiba di pos retribusi masuk obyek wisata, dikenakan harga Rp. 10.000,- per orang untuk memasuki kawasan Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Sundak, Pantai Pulangsawal, dan PANTAI POK TUNGGAL.
Hari masih hujan ketika kami sampai di PANTAI POK TUNGGAL. Kami memutuskan untuk rehat kembali di sebuah
warung makan sambil mengudap makan siang. Maklum, sudah tengah hari, jadi perut
kami sudah nyaring berbunyi dan minta diisi. Sembari menikmati nasi goreng
pedas dan teh hangat, kami memerhatikan rintik-rintik air yang turun ke bumi.
Kedai kecil yang kami singgahi tepat menghadap samudra, kami pun bisa melihat
panorama gulungan-gulungan ombak di lautan. Begitu cepatnya mereka, seolah
saling berlomba siapa yang paling cepat sampai daratan. Seusai makan, tak lama
gerimis berhenti. Kami memutuskan untuk turun sampai ke garis pantai, bermain
air dan pasir di tengah ombak kecil.
Ahh, akhirnya aku kembali merasakan
sapaan ramah segara…
Selesai bermain air dan pasir, kawanku mengajakku naik ke BUKIT PANJUNG. Bukit ini letaknya tepat
di arah timur PANTAI POK TUNGGAL.
Spot bukit ini sudah dirintis beberapa tahun lalu, kira-kira sekitar tahun
2013. Saat ini, untuk naik ke atas bukit, akses yang tersedia masih ala
kadarnya. Pengelola pantai dan bukit, −yang merupakan warga lokal, membuat tangga batu dan
jembatan bambu supaya pengunjung bisa mencapai puncak bukit. Sebelum ada jalur
ini, pengunjung yang ingin ke sana harus melalui jalur lain yang memutar, lebih
jauh dan tentu membutuhkan banyak waktu.
Baca Juga :
Setjujurnya, awalnya aku ragu dan nggak mau ketika kawanku mengajak mendaki Bukit Panjung. Tapi akutu lemah akan bujuk rayu, gaesque… Tapi pada akhirnya aku memutuskan untuk mendaki
Terlebih karena hujan baru saja berhenti, menyisakan air yang membuat bebatuan itu menjadi licin dan penuh lumpur. Dinding BUKIT PANJUNG bertekstur khas karang, kasar dan runcing. Undakan anak tangga berakhir pada setengah perjalanan, digantikan jalan setapak yang datar. Selanjutnya kami harus menyeberangi jembatan bambu,−yang konstruksinya terkesan ala kadarnya. Meski bambu-bambu sudah disusun rapi, tapi tampilannya yang usang dan tak bersahabat tak bisa ditutupi. Ah, rupanya jembatan bambu itu sudah lama tidak diganti. Jembatan itu juga lumayan tinggi, tapi untungnya ada pegangan jembatannya. Dan yang paling penting, masih kuat menahan beban
“Tangan kami saling menggenggam, tak pernah terlepas selama perjalanan menuju puncak.”
Bambu-bambu yang berhimpit itu berderit ketika aku mulai menjejak kaki di atasnya. Hati-hati saat melintas, perhatikan pijakanmu, bambu-bambu itu menjadi licin karena terkena air. Perhatikan sekelilingmu, karena ada bagian dinding tebing yang menonjol, karena sedikit lengah aku sempat tergores karang pada siku kiriku, rasanya perihhh dan bikin meringis. Usai meniti jembatan itu, jalanan disambung dengan jalan setapak yang datar, dan beberapa undakan anak tangga menuju sebuah balai-balai, sekaligus gerbang penanda masuk ke area BUKIT PANJUNG. Dari situ, kita sudah bisa menikmati panorama Pantai Pok Tunggal dari ketinggian.
Seorang ibu yang yang berjaga di balai-balai itu menyapa ramah, ia mempersilahkan kami memberikan uang jasa sekadarnya. Kami memasukan sejumlah uang yang pantas ke sebuah kotak kayu usang, mirip kotak amal di masjid-masjid. Perjalanan ke BUKIT PANJUNG sebenarnya tergolong singkat dan tidak melelahkan, tetapi terasa lebih lama karena medan begitu menantang. Angin sepoi-sepoi menyapa sesampainya di puncak bukit, tak terlalu luas rupanya. Panorama didominasi pohon-pohon akasia dan pandan laut memberikan kesan teduh yang alami. Bibir bukit dikelilingi pagar-pagar pembatas dari bambu. Ada beberapa warung makan sederhana, “penginapan” ala kadarnya, dan gazebo-gazebo untuk berteduh.
Meski jalan menuju puncak begitu
menantang, sisi romantis bukit ini masih bisa dinikmati…
Lelah sirna dalam sekejap sesampainya di BUKIT PANJUNG. Pemandangan pantai dan laut lepas yang biru begitu memanjakan
mata. Pecahnya ombak yang menerpa tebing-tebing karang adalah salah satu
suguhan pemandangan yang eksotis. Bukit cantik ini mesih alami… Dari atas
tebing kita juga bisa menikmati pemandangan di sisi utara, bukit kokoh yang
“menyembunyikan” PANTAI POK TUNGGAL
rapat-rapat, −hijau
ditumbuhi pepohonan dan paku-pakuan. Bukit itu melintang sampai arah timur, ada
pantai kecil terlihat di situ. Dalam pandangan kami. pantai itu begitu sepi.
Hmm, kira-kira itu pantai apa ya, bagaimana cara datang ke sana, kami penasaran...
Di BUKIT PANJUNG, terdapat beberapa karang besar, nampak indah dan cocok untuk berfoto (bahkan sepanjang perjalanan KAWAN RANSEL juga bisa berfoto, lho). Belaian lembut angin di atas bukit membuat kami betah berlama-lama di sana, belum lagi suara deburan ombak di lautan yang menenangkan… Pantai Pok Tunggal adalah salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari tenggelam, senja jingga merona di balik cakrawala akan membius siapa saja yang menikmatinya.
Meski tergoda dengan segala kenyamanan yang ditawarkan, aku dan kawanku memutuskan untuk kembali ke KOTA JOGJA sebelum gelap tiba. Selain memperhitungkan faktor cuaca, kami juga memperhitungkan waktu tempuh dan medan jalanan yang menantang nyali… Kami sampai tepat saat maghrib tiba, dan setelahnya, kami berburu mie jawa yang hangat untuk mengisi lambung yang kosong. Penutup hari yang sempurna!
Eksotisme BUKIT PANJUNG mampu menarik
siapa saja untuk mendaki ke atasnya. Namun, rupanya tidak semua wisatawan yang
datang ke Pantai Pok Tunggal, juga mendaki ke BUKIT PANJUNG. Padahal, ada surga tersembunyi yang memikat hati…
Gimana, KAWAN RANSEL tertarik
mengunjungi BUKIT PANJUNG???
Siapkan jadwal liburanmu, sekarang!
#
BUKIT PANJUNG PANTAI POK TUNGGAL GUNUNGKIDUL
Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Siapkan jadwal liburanmu, sekarang!
#
BUKIT PANJUNG PANTAI POK TUNGGAL GUNUNGKIDUL
Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
[ Map ]
Peta Online Menuju PANTAI POK TUNGGAL
‒ NISYA RIFIANI / Januari 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
‒ NISYA RIFIANI / Januari 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
38 comments
Hai Nisya. Apakah di sekitar pantai Pok Tunggal ini ada hotel?
ReplyDeleteHai Vicky, makasih udah mampir di blog aku,
DeleteHmm, ada sih, semacam losmen atau hotel melati, tapi sedikit sekali yang layak untuk singgah. Kalau memang berniat menginap, harus jeli dan teliti saat mencari dan menentukannya
ajak ke sana dong Mba Nisya, aku belom ke sana hehehe
ReplyDeleteYah, aku barusann ke sanaaa, wkwk...
DeleteKe sana sendri lhah mbaakkk, mumpung lagi gabut katanyaa...
Hiks.. udah lama ga piknik.
ReplyDeleteKangen pantaiiii...
Kangen gunungggg...
Kangen kamuuu #ehhh semuanyaaa...
Yhhaaa, maen dong mbak...
DeleteTapi jangan suruh aku ngajakin yhaa, wkwk
Saya lupa, kapan terakhir kali saya ke pantai...baca ini jadi kangen suasana pantai. Pantai-pantai di daerah Gunung Kidul mmg istimewa...suasananya masih asli dan asri...tfs mb...
ReplyDeleteYhhaaaa, main dong mbak, jangan kota2 muluk, wkwk.. *padahal ini aku plesirnya juga jarang hahaha
DeleteWah asiknya. Saya belum pernah ke Bukit Panjung mbak. Semoga bisa dijadwalkan pas liburan. Hihi makasih infonya mbak 😍
ReplyDeleteJadwalkan mbak, asyique nih kalo bisa sampe sini... :)
DeleteAku pernah ke Pok Tunggal tapi cuma bermain di pantainya. Dan gak kepikiran untuk naik ke bukit Panjung, ternyata view dari atas lebih indah ya..
ReplyDeleteWah sayang banget mbak nggak naik ke bukit. Main lagi mb, Mba Julia juga lumayan dekat kan dari rumah...
DeleteSerunya mendaki bukit Panjung, ternyata ada pantai bagus di balik bukit. Jadi pengen ke sana tapi jembatan bambunya itu kelihatan ngeri banget!
ReplyDeleteAku ja keder pas nyebrang. Tapi pas sampe bukit seneng banget... :)
DeleteWaaa aku kurang jauh ni mainnya. untung ada Nisya yg mewakili melihat pemandangan dari pantai ini. Makasih ya Nisy, urusan jalan2 dgn medan berat, kuserahkan saja pada yg muda.
ReplyDeleteIni masih di Jogja, nda ^^ Padahal manda klo maen luar kota-an :D
ReplyDelete*Sebenere aku yo sudah nggak muda2 banget lho manda, wkwk...
Wah, seru. Kawan seperjalanannya baik ya. Mau menggenggam tangannya sepanjang jalan.
ReplyDeleteHahaha, iya, mungkin takut hilang.. :D
DeleteMungkin di sekitaran pantai pok atau bukit panjung ini belum terlalu banyak akomodasi ya Mba Nisya. Jadinya orang-orang belum terlalu ngeh kalo di balik pantai pok nanti ada pemandangan bagus dari bukit panjung.
ReplyDeleteYang di tepi tebing itu..ngeri jatuh kali kak... spotnya bagus.. tapi kok saya ngeliatnya ragu dengan keamanannya kak... semoga aman ya
ReplyDeletemestinya, hari ini kami sekeluarga liburan ke Jogja dan sekitarnya. sekalian mudik. cuma karena 2 dari 3 anak sakit, maka diundur. nice info, utk destinasi besok
ReplyDeleteKebayang pas meniti jembatan bambunya... Pasti sangat menegangkan, tapi sekaligus menyenangkan. Kapan-kapan rasanya perlu mencoba kesana. Pensaran soalnya.
ReplyDeleteSejuk amat mba kayanya itu di sana, tapi agak ngeri aku liat pembatasnya dari kayu. Untuk naik ke atas situ peer gak mba jalurnya? Nice info nanti kalo ke Jogja.
ReplyDeleteWuaaaah foto-fotonya seruuuuuu. Bisa memandang laut dari tebing tinggi itu rasanya pasti penuh kesan ya mba. Saya tertarik nih beneran. Kapan yaaa bisa traveling ke Gunung Kidul. Selama ini mentok di Jogja kota sekitaran Malioboro terus.
ReplyDeleteLah 2017 kami sekeluarga besar ke POk Tunggal, naik ke bukitnya tapi belum seindah ini euy.... Kangen jalan2 lagi sekeluarga :)
ReplyDeletebagus pemandangannya, tiket masuknya pun murah. Layak buat masuk wishlist ini. Gunung kidul emang banyak punya pantai, tapi POK Tunggal ini saya baru tahu. Jadi pengen ke sana
ReplyDeleteTangga-tangganya banyak yah. Naiknya mungkin gpp. Aku tuh malah lebih ngeri kalau turun.
ReplyDeleteDi atas aktivitasnya spot view aja kah? Atau ada taman yang sudah ditata?
Udah disuguhi pemandangan pantai yang luar biasa jadi kebanyakan orang udah ngga mau berpaling ke yang lain deh, hehehe.
ReplyDeleteWahh panorama alamnya cakep kak, yogya tidak ada habisnya untuk di ecplore.
ReplyDeleteWah, surga tersembunyi di balik indahnya pantai nih ceritanya. Emang di beberapa pantai itu ada bukit yang bisa dijadikan spot unik untuk melihat pemandangan. Kadang orang kalau sampai ke pantai udah fokus ke pantai dan bermain air. Semoga ke depannya pengelolaan Bukit Panjung bisa makin bagus sehingga makin banyak wisatawan yang datang ke atas
ReplyDeleteNgeri liat tangga dan jalannya. Tapi tanggung juga ya, sayang kalau tidak naik ke bukit Panjung.
ReplyDeleteGak nyangka banget Yogyakarta memiliki keindahaan pantainya dan memiliki bukit panjung.. pada saat saaya melihat fotonya wah keren banget viewnya jadi pengen ke sana hehe
ReplyDeleteGimana, KAWAN RANSEL tertarik mengunjungi BUKIT PANJUNG???
ReplyDeleteKalau ditanya gtu ya jelas pengen berkunjung ksana kak, liburan sama keluarga. Tapi terkendala perizinan cuti yang susah.
Untuk keamanan sendiri di bukit panjung terjamin kak, rencanq ingin nerkunjung bersama keluarga ni hehe
ReplyDeletejogja nggak ada matinya
ReplyDeleteBagus sekali, Pantai Pok Panjang dan Bukit Panjangnya, Mbak. Masih alami. Dindingnya itu kalau lewat akan memneri sensasi sendiri, antara ragu, takut, yakin, penasaran/misteri, tapi ada bahagianya.
ReplyDeleteSaya suka wisata alam begini.
Setelah melalui perjalanan yang panjang kemudian disambut dengan pemandangan indah, membuat hati merasa senang dan lupa akan keletihan yang dirasa. Subhanallah indahnya.
ReplyDeleteKarena jembatan bambunya licin kalau kena air, pasti gak boleh dititi kalau lagi hujan ya Mbak. Tapi dinding batu itu eksotis sekali
ReplyDelete