Soto Ayam Pak Min. Slurrppp! Gurihnya Kaldu Ayam Kampung Berpadu dengan Semburat Rasa Soto yang Ringan
February 01, 2019
EAT AND CULINARY
JOGJA
SOTO AYAM PAK MIN
SLURRPPP! GURIHNYA KALDU AYAM KAMPUNG BERPADU DENGAN SEMBURAT RASA SOTO YANG RINGAN
SLURRPPP! GURIHNYA KALDU AYAM KAMPUNG BERPADU DENGAN SEMBURAT RASA SOTO YANG RINGAN
Ada yang selalu menggelitik
pandanganku ketika melintas di seputaran Jl. Rejowinangun, Jogjakarta. Kerumunan
orang menyemut di sebuah tempat sederhana bertajuk “SOTO AYAM PAK MIN”. Apa
gerangan yang memikat orang-orang bertandang ke sana??? Rasa penarasan akhirnya
membawaku menjejakkan kaki di kedai soto ini…
Matahari belum begitu terik, pagi itu. Ah, masih ada waktu untuk sarapan
pagi, pikirku. Aku lalu mengajak kakak sarapan bersama, −sebelum sama-sama berangkat bekerja. Sejurus
kemudian, kendaraan yang kami tunggangi meluncur ke Kedai SOTO AYAM PAK MIN. Gerobak soto yang diletakkan paling depan menjadi
penanda lokasi kedai. Kakak memarkirkan kendaraannya di barat kedai, −yang notabene merupakan gerbang
keluar sebuah rumah besar. Ah, pintu itu sebenarnya tak pernah berfungsi
sebagaimana mestinya (sebagai pintu keluar), jadi kami pikir tak apa-apa jika
kami parkir di situ…
Baca Juga :
Soto Ndeso Mbah Sastro, Jujugan Tak Terduga Saat Perburuan Makan Siang Tiba
Kami memasuki Kedai SOTO AYAM PAK MIN melalui celah di samping gerobak, melewati sebuah pintu saluran air, −dalam bahasa jawa sering disebut
dengan nama “gejlik”, yang saat itu kondisinya tertutup. Kalau pintu saluran
airnya terbuka, posisi pintunya “menjulang” dan tidak bisa masuk kedai lewat
situ. Karena ada pintu saluran air ini, makanya ada teman yang menjuluki soto
ini dengan nama “Soto Gejlik”. Rupanya ada pintu masuk lain di bagian samping
kedai yang menghadap sebuah gang kampung. Rupanya, pengunjung biasa masuk dari
pintu itu dan biasa memarkir motornya di sepanjang gang itu, −bukan di tempat kakak memarkirkan
motornya, tadi.
Aku dan Kakak kemudian memesan dua porsi soto ayam, tak lama pesanan kami
sudah terhidang… Soto hangat berkuah bening ini memang enak dinikmati saat pagi
hari. Penyajian soto sama saja dengan soto lainnya, hanya saja porsi dan rasa
kuah kaldunya yang berbeda. Semangkuk SOTO AYAM PAK MIN disajikan dalam mangkuk keramik berlabel “Jago” seperti
pedagang lainnya. Isian sotonya berupa nasi putih, bihun putih, taoge, dan kol
(kubis), potongan tomat segar, serta taburan daun dan batang seledri cincang, dalam
mangkuk juga terdapat secuil lenthok goreng.
Hal yang nggak aku sangka-sangka
adalah suwiran ayamnya yang banyaakkk (lebih banyak dibanding di kedai soto
lainnya). Dan yang istimewa, ayam yang digunakan dari jenis ayam kampung. Jadi,
kaldunya gurih, kuahnya bening, dan tekstur daging ayamnya padat berserat.
Racikan bahan-bahan tersebut kemudian disiram dengan kuah soto bening
yang sedikit berminyak dengan aroma gurih, enak nan lezat, dan disajikan
hangat-hangat. Slurrppp! Ketika kali pertama menyeruput kuah SOTO AYAM PAK MIN, kaldunya terasa
gurih banget dengan semburat rasa bumbu soto yang ringan. Terasa mantap jika
ditambah dengan sedikit air perasan jeruk nipis yang menghadirkan sensasi
segar, padukan dengan sambal cabe rawit jingga untuk mendapatkan rasa yang lebih mantap. Overall, rasa soto ini hampir mirip
dengan Soto Lenthok Lumayan Kang Sarman Kotagede, cuma kalau di sini lebih
banyak suwiran ayamnya, dan tidak disediakan daun kemangi.
Kuliner nusantara yang populer ini banyak
ragamnya. Setiap daerah punya soto khas masing-masing. Meski racikan bumbu soto
berbeda-beda, kaldu ayam menjadi kunci rahasia kelezatan soto ayam. Kaldu ayam
kampung adalah yang terbaik, gurih dan menjadikan kuah kaya rasa.
SOTO AYAM PAK MIN makin sedap saat dinikmati bersama
dengan sate, tempe goreng, atau tahu bakso, juga kerupuk. Sate yang tersedia saat
aku berkunjung hanya ada sate usus berbumbu bacem, lilitan satenya panjang,
rasanya perpaduan gurih-manis, enak! Selain sate, coba juga tempe goreng tepung
yang legit. Potongan tempenya berbentuk segi tiga dan ukurannya cukup besar.
Bumbu tepungnya gurih dan dimasak sempurna hingga teksturnya krispy. Ah, sekali
gigit saja aku bisa ketagihan. Fix! Jadi tempat jujugan sarapan selanjutnya…
Ah, rupanya, banyak hal yang membuat SOTO AYAM PAK MIN nggak pernah sepi pengunjung. Selain porsi yang banyak, isian soto
yang lengkap, rasanya enak nan lezat, harganya juga ringan di kantong.
Kami membilas mulut dengan es teh yang rasanya segar banget. Dan ternyata, sajian teh di kedai soto ini juga istimewa, tehnya kental dan manis. Oh, ya, KAWAN RANSEL pasti bertanya-tanya soal harganya… Seporsi SOTO AYAM PAK MIN dibandrol seharga Rp. 9.000,- (Masih murah banget, ya allah *menangis haru). Jika membeli untuk dibawa pulang (dibungkus), akan mendapat porsi lebih banyak. Harga tempe goreng tepung dan kerupuk hanya Rp. 1.000,-. Harga minuman mulai Rp. 2.000,-
Sebelum mangkal di kedai sederhana ini, Pak Min, pemiliknya, menjajakan
sotonya dengan gerobak, keliling masuk-keluar Kampung Rejowinangun. Soto keliling
ini kemudian populer dengan sebutan SOTO AYAM PAK MIN. Karena banyaknya permintaan, Pak Min sekarang buka lapak yang
lokasinya ada di Jl. Rejowinangun No. 3A Yogyakarta. Kedainya sendiri sebenarnya
tidak terlalu besar, hanya sekitar dua meter (lebar), dan sepuluh meter
(memanjang ke belakang). Pada bagian depan diletakkan gerobak soto, jumlah
meja-meja juga tidak banyak, ada lima meja panjang, ditambah meja yang
menghadap ke arah gang.
Pagi itu, aku dan kakak puas menyantap SOTO AYAM PAK MIN sebagai sarapan, −meski soto ini bukan termasuk jajaran TOP 10 Soto di Jogja. Kalau mampir ke KOTA JOGJA, sempatkan sarapan di sini, ya… Jangan kesiangan, kalau lewat jam sebelas siang, biasanya pedagangnya udah beres-beres mau tutup…
SOTO AYAM PAK MIN
Jl. Rejowinangun No. 3A Yogyakarta
(Selatan Kebun Binatang Gembira Loka)
[ Map ]
Peta Online Menuju ke Lokasi Kedai Soto Ayam Pak Min
Buka Jam 06.00 Pagi – Jam 11.00 Siang
Kekurangan :
Parkir motor terbatas. Parkir mobil tidak ada.
Mungkin yang berkendara menggunakan mobil bisa parkir di tepi-tepi jalan.
Sebenarnya ada tempat parkir khusus mobil di dekat masjid, hanya saja jaraknya
lumayan jauh sekitar 100 meter dari lokasi kedai.
‒ NISYA RIFIANI / Januari 2019
‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
14 comments
Duh, menggugah selera banget sotonya. Dikasih sambal plus perasan jeruk nipis, hm mantap pol. Bikin keringetan dan semangat.
ReplyDeleteTos dulu mak, aku kalau makan soto juga suka pake sambel sama air jeruk nipis, no kecap-kecap... :D
Delete9000 rupiah murah banget ya. Soto bening kayak gini kesukaan suamiku. Kalau aku sukanya soto berwarna alias pakai santan dan sebagainya Hehe
ReplyDeleteYup, murah nih, porsinya juga banyak...
DeleteAku suka semuaa soto, yang santan2 jugaa... :)
Wah jadi kepengen nih, kalo beli mending dibawa pulang ya, biar lebih banyak he, he, he.
ReplyDeleteIya mbak, dan bapaknya perhatian banget kalau bungkus porsinya lebih banyak, bisa buat orang se-rumah
DeleteKirain tadi sop ayam :D :D :D..
ReplyDeleteBetewe bikin penasaran nih si soto Pak Min..
Kudu datang kesana yaa.. coz kalo pake Go Food jaraknya terlalu jauh dari tempatku :D
Iya sih mbak, soalnya nama pak min itu identik dengan sop ayam yg dr klaten itu... Iya mbak, kalau jaoh dari rumah mending dateng langsung, di-gofood-in malah mehong, hihihi
DeleteSebagai tim pemburu soto aku penasaran dengan soto pak min ini mbak, apalagi ada lenthoknya, kusukaaaa
ReplyDeleteMbak Sasa juga suka berburu soto tohh?? Kasih aku rekomendasi soto enak dong mbak... :)
DeleteReview sorem (soto rembang) mbak dijamin endues juga loh hehee
ReplyDeleteWah, dimana itu mbak??
Deletesryiuuup jadi ngiler nih
ReplyDeleteduh, jadi nggak enak nih bikin orang ngiler.. :D
Delete