Soto Lamongan Cak Ngun & Cak Sodik, Soto Daging Sapi dengan Kuah Kuning yang Gurih
February 05, 2019
EAT AND CULINARY
JOGJAKARTA
SOTO LAMONGAN CAK NGUN & CAK
SODIK
SOTO DAGING SAPI DENGAN KUAH KUNING
YANG GURIH
Ini dia salah satu legenda soto di Kota Jogja, SOTO LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK. Disebut legenda karena warung soto yang menyajikan menu soto khas daerah lamongan ini sudah beroperasi sejak tahun 1994. Karena sudah lama buka, wajar saja jika gaung namanya terkenal, pelanggan setianya pun terbilang banyak. Jadi, warung ini pun jarang sepi, setiap hari pelanggan datang silih berganti. Menu soto di warung ini tak hanya cocok untuk sarapan, tetapi cocok juga untuk santap siang...
Saat cuaca dingin, adalah saat yang tepat menikmati menu makanan berkuah seperti SOTO LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK. Pas banget, siang itu selepas hujan, aku dan kakakku sedang berburu makan siang, langsung meluncur ke warung yang terletak di bilangan XT-Square Kota Jogja. Setiba di sana, kami langsung masuk dan menuju tempat pemesanan. Kami pun memesan dua porsi soto untuk menu santap siang. Karyawan warung dengan sigap melayani kami, karena sebelumnya soto sudah diracik isiannya maka karyawan tinggal menambahkan kuah ke dalam mangkoknya. Bagi yang suka kuah melimpah, bisa request langsung. Tak lama soto segera dihidangkan, taraaa cepet banget ya...
Baca Juga :
SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK kuah kaldunya
berwarna kuning cerah, rasanya cenderung asin. *Tapi sependek pengetahuanku,
kuah soto lamongan di warung ini nggak seperti soto lamongan di negara asalnya
sana, ‒yang biasanya berwarna “keruh”. Warna kuah kuning mungkin karena banyak
menggunakan bumbu kunyit. Tapi, racikan bumbu dan rempah seperti bawang putih,
bawang merah, merica, garam, kemiri, kunyit, jahe, batang serai, daun jeruk,
dan lain sebagainya, berpadu dengan rasa kaldu sapi yang gurih, menghadirkan kekayaan
rasa yang lezat, namun tetap ringan dan menggugah selera. Hhmmm, yummy! Kuah
soto yang seperti ini jadi salah satu kesukaanku...
Tampilan soto dan isiannya sendiri sebenernya terbilang minimalis. Ada nasi putih porsi sedang, taoge mentah sedikit, irisan kol (kubis) sedikit, kemudian ditambah taburan daun seledri cincang. Lalu, apa lagi yang special di SOTO LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK??? Potongan daging sapinya guedee-guedeee meennn! Yup, potongan dagingnya memang besar-besar, ukurannya kira-kira dua ruas jari, dan jumlahnya banyak! Teksturnya dagingnya empuk dan lembut, gampang dikunyah. Bumbunya juga merasuk sampai ke dalam daging. *Biasanya, di Lamongan atau di Jawa Timur sendiri memakai daging ayam kampung sebagai campuran dan kaldu soto.
Kala
menyantap soto nan lezat di SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK, biasanya aku menambahkan sambal cabe
rawit dan perasan air jeruk nipis, kombinasinya menghadirkan kesegaran
tersendiri. Karena kuahnya cenderung asin, KAWAN
RANSEL bisa menambahkan kecap. *Tapi bagiku pantang menambahkan kecap ke dalam
soto, bakso, dan makanan berkuah lainnya. No way! Dosa besar itu mah… Oh, ya, ada
food reviewer yang mengatakan porsi
soto yang disajikan di warung soto ini termasuk porsi jumbo. Tapi menurutku porsinya
standar, nggak bisa disebut jumbo, karena kurang banyaakkk nasi maupun
isiannya.
Tempe goreng
garit yang gurih dengan aroma bawang putih cocok disantap bersama SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK.
Pengelolanya juga menyediakan keripik tempe, perkedel kentang, aneka gorengan,
dan bermacam-macam sate jeroan, ada usus, uritan, iso-babat, ati-ampela, atau
telur puyuh, dan lain-lain. Rasanya gurih manis, KAWAN RANSEL yang punya bakat kolesterol tinggi harap hati-hati,
ya! Oh, ya, ada kerupuk udang berukuran besar, dua kali ukuran kerupuk udang
biasa, rasanya gurih dan teksturnya renyah. ‒Minusnya, pengelolanya tidak
menediakan koya, *seperti soto lamongan atau soto jawa timuran pada umumnya.
Padahal kehadiran koya ini merupakan elemen penting, terutama pada soto berlabe
“Jawa Timur”.
KAWAN RANSEL mungkin bertanya-tanya, kenapa
sematan nama pemilik warung ini ada dua, Cak Ngun dan Cak Sodiq. Rupanya, dua
pemilik warung yang merupakan kakak beradik ini bergantian berjualan menu yang
sama di tempat yang sama. Cak Sodiq mulai pagi pukul 06.00 – 13.00. Cak Ngun
kemudian menggantikannya, mulai siang pukul 13.00 – 21.00. Untuk rasa sotonya
tidak ada perbedaan diantara keduanya. Meski SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK selalu ramai, tapi puncaknya
pada jam sarapan dan makan siang. Kalau lagi nggak beruntung, bisa sampai antre
dulu sebelum menyantap soto lezat ini...
SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK menempati
warung sederhana yang ukurannya tak terlalu besar, namun bisa menampung sekitar
40 hingga 50 orang sekaligus. Bangunan, meja dan bangku didominasi dari bahan
kayu. Warung soto ini cukup nyaman, cuma kalau siang memang panas banget
terutama di bagian dalam. Ini bukan kali pertama aku makan di warung ini.
Sebelumnya aku sudah mengunjungi warung ini sekitar tiga atau empat kali. Dan
aku pun cukup suka dengan rasa yang disajikan, karena rasanya memang mantap.
Cobalah sekali, KAWAN RANSEL barangkali ingin berkali-kali balik ke sini lagi
setelah merasakannya sendiri…
Lokasi warung SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK
strategis dan mudah ditemukan, ada di seberang XT-Square Yogyakarta (agak ke
barat), tepatnya di Jl. Veteran, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Warungnya
ada di sisi utara jalan, menghadap ke selatan. Tersedia tempat parkir untuk
motor, hanya saja tempat parkir untuk mobil terbatas, biasanya mobil parkir di
sepanjang bahu jalan raya.
Kalau KAWAN RANSEL lagi ada di Jogja, buktikan sendiri kelezatan cita rasanya...
SOTO
LAMONGAN CAK NGUN & CAK SODIK
Jl. Veteran,
Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
[ Map ]
Peta Online
Menuju Soto Lamongan Cak Ngun & Cak Sodiq
‒ NISYA RIFIANI / Januari 2019 ‒
:: Don’t copy
any materials in this blog without permission ::
[Trivia]
Gimana sih,
soto lamongan yang mendekati cita rasa aslinya???
Kapan-kapan
aku buat review warung soto lamongan (di jogja) yang mendekati cita rasa aslinya,
yaa...
16 comments
Wah, penampakan imagenya bikin saya mupeng mencoba soto lamongan ini. Semoga if one day ke jogja Insya Allah singgah ke warung soto lamongan Cak Ngun dan Cak Sodik... Aamiin YRA����
ReplyDeleteMemang menggodaa, hihihi.. Yup! Layak di-icip-icip ini mbak...
DeleteMakasih udah mampir ke blog-ku... :)
Buset nisa aku lagi lapar, makin lapar baca postingan kamuuuuuuhhhhhh, ajakin ke sana ya Nisya hehheeh
ReplyDeleteYhaahaaa, monmaap #foodbloggerjahat isi blognya kebanyakan makanan. Tapi cuma ngerekomendasikan ya, nggak ngajak maqan-maqan yhaa... hahaha ;D
DeleteAku biasanya yang cak sodik. Soale seringnya ke situ sebelum jam 12.00 WIB. Potongan dagingnya gede2 ya...plus tempenya juga. ..mmg yummy dan seger soto ini...����
ReplyDeleteAaa, ternyata mbak sapti udah sering ke sini tooo
DeleteWahahaha ini Langga aku mbak. Dulu kan kantorku gak jauh dari sini. So, hampir tiap hari makan soto Lamongan. Plus tempe yang lebar2 itu. Baca artikel ini jadi nostalgia ❤️
ReplyDeleteLangganan kan maksudnya ^^
DeleteKantor Mb Ri dimana sih, penasaran akutu soalnya tiap cerita tempat makan atau wisata di sekitar sini, mb ri juga cerita kantornya deket sini...
Cleguukkkk, soto di pagi harii. Kebayang rempah kuahnya bikin anget badan. Sluurrrpp, ajakin ke sini, Nisy!
ReplyDeleteIni kenapa tiap review makanan selalu ada yang minta ajakin ke sana sih?? ^^
DeleteBikin acara review bareng aja gimanaa??
Suegerrrrr, panas, pedes, passss itu untuk soto. Asalkan ga banyak MSG aja saya suka makan Soto :)
ReplyDeleteYaaa bener banget mbak wiwin, aku juga kalo makan soto seleranya juga panas pedes, no msg no kecap
DeleteWogh di Jogja to? Suamiku nih yang suka soto. Lezat ya kayaknya
ReplyDeleteIya mak di, jogja kan sotonya macem2, dari sabang sampe meroke adaa :D
DeleteAku suka soto yang banyak tauge dan wortelnyaaa shayyy lain kaliii ajakin aku ya makan enak2
ReplyDeleteWhaattt??? Wortel yaa... Soto pake wortel itu soto ala daerah mana ya mak?? Cempluque malah enggak tau, hehehe...
Delete