Rembug Kopi, Tempat Ngopi dan Nongki di Jogja

June 04, 2019


EAT AND CULINARY
JOGJA!

REMBUG KOPI
TEMPAT NGOPI DAN NONGKI DI JOGJA

“Acaranya nggak jadi, nggak jelas. Sekarang bingung nih mau kemana lagi. Nongki, yuk…” kata Mas X, salah satu Kawan Blogger Jogja. Pagi itu, dia menghubungiku lewat sebuah aplikasi pesan, mengabarkan batalnya acara yang akan ia semarakkan. Sayang banget, padahal dia datang dari rumahnya yang jaraknya lumayan jauh lho. Kalo’ naik motor bisa bikin bokong teposss *istilahnya begitu sih. Rasa kecewa, kesal, tersirat lewat kalimat percakapan, tersurat lewat sumpah serapah yang dia tuliskan. Hahai~ Kayaknya, kalo’ dia mau balik juga nanggung, soalnya udah sampe kota…

“Yuk! Ketemu di kedai kopi ya, tempatnya nggak jauh, kok…” jawabku. Karena hari itu aku lagi selow, sungguh selow, sangat selow, tetap selow, santai… *elah malah nyanyi ^^. Kemudian kami bersepakat ketemuan di sebuah kedai tempat ngopi dan nongki di Jogja. Lokasinya nggak terlalu jauh dari rumahku, hehe (nyari yang deket). Dan nggak terlalu jauh juga dari posisi Mas X, saat itu. Jadi, impas ya, kagak ada yang kejauhan. Masing-masing dari kami segera meluncur ke sebuah kedai kopi di bilangan Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Yaitu REMBUG KOPI 

By the way…
Tentang Mas X. Ada yang penasaran dengannya nggak sih??
Ayo coba tebak, hei hei siapa dia??? *yawla, sok sok mysterious gituh…
Eehhh, jangan salfok sama Mas X, dong…
Kan mau bahas kedai kopinya… Gimana sih?!


REMBUG KOPI. Kedai kopi tempat ngopi dan nongki di jogja, −yang berdiri tegak di kawasan Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, jadi pilihan tempat ngopi dan nongki kami. Bangunan dua lantai itu terkesan sempit saat dilihat dari luar. Tapi, siapa yang menyangka, bagian dalamnya ternyata lumayan besar dan lega. Pintu kaca transparan menyambut setiap pelanggan yang datang. Begitu memasuki bangunannya, aroma kopi langsung menyeruak di seluruh ruangan. Tariklah napas dalam-dalam, biarkan sensasi segar kopi memasuki paru-parumu. Lantai pertama ini terbagi menjadi tiga area, ketiganya punya tema beda-beda, tapi yang pasti semua ruangan nyaman. 

Baca Juga :
“Mesin Waktu” yang Akan Membawamu Kembali ke Beberapa Dekade Silam.

Area depan merupakan area paling luas, dan merupakan non-smoking area, jadi gaboleh merokok di area ini! Sekujur dinding area ini dibalut dengan mural bertema kopi. Bingkai-bingkai kayu yang berisi lukisan tentang kopi, juga banyak mengiasi sudutnya. Ruangannya ini menyatu dengan area bar dan kasir. Penimbang biji kopi, penggiling biji kopi, dan alat-alat penyeduh kopi lainnya, diletakkan rapi di atas meja bar tempat meracik kopi. Di meja yang sama, berjajar toples-toples berisi biji kopi nusantara, seperti gayo, kerinci, wamena, temanggung, dsb. Ada pula biji kopi mancanegara, seperti kenya, dsb. Saat aku tiba di REMBUG KOPI, seorang barista tampak sibuk meracik kopi pesanan pelanggan.



Aku memesan secangkir kopi cappuccino, dan bergegas menemui Mas X, −yang ternyata tiba lebih dulu di REMBUG KOPI. Dia sudah menungguku di area paling belakang. Aku berjalan melalui sebuah koridor di bagian tengah yang menghubungkan area depan dengan area belakang. Koridor ini sebenernya bagian dari area tengah, ada sebuat toilet, book corner −yang menyediakan buku novel dan komik yang bisa dibaca para pelanggan, ada pula tempat cuci tangan dengan desain yang unik.

Di area tengah REMBUG KOPI, ada sebuah ruangan meeting room, ruangan ini bisa dipesan oleh pelanggan jika menginginkan suasana yang lebih kondusif, diskusi, atau rapat, misalnya. Meeting room yang dilengkapi dengan ac ini bisa menampung sekitar 10 – 12 orang. Ada sebuah papan tulis dan meja besar di tengah ruangan. Desain interior ruangan ini lakik banget! Tercermin dari gaya furniturnya, serta aksen mural dan sentuhan un-funishing di dindingnya. Secara pribadi, aku kurang menyukai ruangan ini. Menurutku, ruangan ini malah terkesan jorok dan kumuh, pencahayaannya pun kurang terang. Hm! Tapi ini soal selera, sih…




Barang-barang dan ornamen di REMBUG KOPI mayoritas memanfaatkan barang bekas layak pakai. Mulai dari mebel meja dan kursi yang terbuat dari limbah kayu atau besi, washtafel dari ember besi jaman doeloe, hingga rak buku, ornamen dinding, dan lain sebagainya. Di koridor tengah sendiri lumayan rame ornamennya. Mural masih menghiasi dinding, dan ada semacam “gapura” sederhana yang terbuat dari rangkaian limbah kayu, sebagai penanda memasuki area belakang. “Gapura” ini punya fungsi lain, yaitu ‘menyembunyikan’ kabel yang melintang di koridor. Hhmm, mbok kiro aku ra reti?! Wqwqwq. 

Baca Juga :
Romantisme Kopi dan Seni yang Menarik untuk Dinikmati

Bagian belakang REMBUG KOPI menjadi tempat favorit banyak pelanggan. Di smoking area ini terdapat beberapa meja dan kursi, ada sebuah panggung mini, yang dilengkapi denga sebuah televisi. Dinding bagian atas diberi ornamen visual yang menceritakan proses perjalanan kopi, yang diberi tajuk “Coffee Story”. Walaupun area belakang merupakan area smoking, tapi aku tidak terganggu dengan asap rokok. Lha nggak ada yang ngerokok! Wqwq, ngakak kan! Saat itu memang belom ada pengunjung selain kami berdua, terlalu gasik mungkin… Oh, ya, di area belakang juga ada dua toilet.






COFFEE STORY
Planting → Harvesting → Roasting & Grinding → Packaging → Distribution → Brewing → Drink & Enjoy


Kopi pesananku tiba dengan latte art yang menggugah hati. Mumpung masih bagus, aku cekrek dulu! Sepiring singkong keju jadi teman mengudap, nggak nyangka porsinya banyak banget woi. Tiga kali lipat dibanding kedai lain. Sembari menyesap dan mengudap, kami mengerjakan tugas dari kantor *Seketika menangis, huhuhu T.T Emang ngeselin deh kalo’ kerjaan kantor lagi banyak-banyaknya dan terpaksa ngerjakan di ‘rumah’ *Lhaa syurhat.

Sesekali kamu bisa memainkan gitar akustik yang disediakan oleh REMBUG KOPI, kalau pas penat mikir tugas. Jarang-jarang yass… ada kedai kopi yang ada gitarnya, dan boleh dimainkan oleh pelanggan. Tapi sebelum memetiknya pastikan stem-nya tepat, kalo’ sumbang kan kesian pelanggan yang laen malah keganggu. Sambil nyanyi boleh, tapi yang suaranya auto fals mohon sadar diri dan nggak usah nyanyi… *LOL.



Bicara soal cita rasa, seduhan kopi para baristanya tak perlu diragukan. Aneka menu coffee espresso base, −seperti dopio, lungo, espresso, machiato, americano, cappuccino, café latte, flat white, café mocca, dan afogato, bisa dipesan hangat atau dingin. Manual Brew Method yang bisa dipilih yaitu V 60, Vietnam Drip, dan Kopi Tubruk. Harganya mulai Rp. 16 Ribu aja… Selain itu, REMBUG KOPI ternyata juga menyediakan cold brew, tapi nggak tertera di daftar menu. Naahhh, di sinilah pentingnya bercengkerama dengan para baristanyaaa. Jangan males ngobrol, ah! Buat KAWAN RANSEL yang enggak biasa minum kopi, bisa pilih minuman non-kopi, pilihannya juga banyak. Ada berbagai tea, juice, milkshake, atau mojito.


“REMBUG KOPI membuka open bar. Jika kamu mau menyeduh kopimu sendiri! *saat tidak ramai.” Asyik tuh buat yang suka swa-seduh…


KAWAN RANSEL juga bisa memesan snack. Banyak pilihan juga lho, yang paling menarik mungkin kaki naga, bakso tuna, atau lumpia tuna, dan sederet camilan lainnya. Harga snack mulai Rp. 10 Ribu, sampai Rp. 20 Ribu aja, dengan porsi yang lumayan banyak. Buat yang laper, bisa pesen menu main course, seperti spaghetti, fish and chips, chicken drum stick, dan masih banyak lagi. Porsi besar pasti kenyang! Huehehe. Variasi harga Rp. 16 Ribu sampa RP. 30 Ribu. Penggemar cake and bake boleh hore-hore di sini, REMBUG KOPI bekerja sama dengan Sister Baker Jogja menghadirkan produk premium, diantaranya brownies, croissant, klappertart, kue sus, dan ketan durian. Harga cake and bake mulai Rp. 10 Ribu sampai Rp. 15 Ribu aja.





Oh, ya, informasi lain sebelum aku lupa… Di lantai dua, ada sebuah ruangan meeting room yang cukup besar. Tapi beda dengan ruangan lainnya, meeting room di lantai dua bergaya ruang kuliah, tampil polos tanpa ornamen apa pun.

“Kabeh Iso Dirembug.”
Itulah tagline REMBUG KOPI. Semua Bisa Dibicarakan. Begitulah kira-kira artinya…
Di REMBUG KOPI, siapa pun bisa ngopi, nongki, atau diskusi… Siapa pun bisa rembugan dengan teman, kawan, kolega, tugas-tugasnya… semuanya bisa… 

KAWAN RANSEL bisa mengunjungi REMBUG KOPI mulai pagi jam 09.00. Kedai kopi ini tutup jam 23.00. Di penghujung pertemuan, aku mengajak mas x untuk nongki di sini lagi, −lain kali. Tapi dia jawab, wegaahhh… *Ya maklum sih soalnya lokasinya jauh dari rumah dia. Ngahaha!

# 

CARA PERGI KE REMBUG KOPI
Jl. Veteran No. 148 Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

[ Map ]




#

Eh, masih pada penasaran sama mas x nggak sih? ^^!
Asyiknya kasih tahu nggak ya?? Apa kita maen tebak-tebakan dulu nih..??? :D

‒ Teks : NISYA RIFIANI / Mei 2019 ‒
− Foto : Aku *dan Mas X yang (sok) mysterious −
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::

#

Yaudah, aku kasih bocoran nih siapa mas x yang sesungguhnya…

Gaboleh Julid! Gaboleh Gosip!
Ini salah satu suhu aku di dunia per-blogger-an… ^^


 

Siapaaa???

You Might Also Like

40 comments

  1. kayak tempat wisata ya padahal tempat nongki sambil ngopi doank. yang paling kusuka dari rembug kopi ini ya design ruangannya yang penuh dengan artistic banget. kalau kesana bisa-bisa foto2 terus soalnya instagramable bgt.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, dan banyak spot yang bisa dijadikan background foto. tambah betah di sana, apalagi tempatnya sekarang tambah luas...

      Delete
  2. Tempatnya asik beud. Ornamennya unik. Enak buat nongki.... Apalagi ngopi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, lumayan nyaman kalo mau nongki lama-lama...

      Delete
  3. Gagal fokus dengan pompa minyak yang di ujungnya diselipkan bohlam lampu. Saya pernah sangat akrab dengan benda ini karena dulu orang tuaku punya toko kelontong dan salah satu jualannya adalah minyak tanah dan saya kebagian tugas memompa minyak dari drum ke ember-ember kecil. #Maaf, jadi nostalgia di marih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kreatif banget ya, kap lampu diganti dengan pompa minyak bekas... Hihi gapapa nostalgia, benda remeh kadang memang bisa membangkitkan kenangan...

      Delete
  4. wah, asyiknya ya nongki ama mas X hehehe...hmm, jogja pasti dah berubah banyak ya mbak, terakhir meninggalkan jogja di tahun 2005 hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah dari tahun itu sampai sekarang jogja udah berubah banyak banget... jogja semakin tumbuh, ditumbuhi mall, hotel, apartemen... :D

      Delete
  5. mbak seru dan renyah bgt tulisannya , apalagi yg bagian “mbok kiro aku ra reti?” 😂 hehe. terima kasih dan salam kenal mb ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo salam kenal juga ya mb. Hehehe makasih ya mb, semoga semakin semangat menulis...

      Delete
  6. Bakal betah kayaknya berlama2 nongki di mari..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, enaknya dambil ngeblog, kalau kondusif bisa nulis berapa halaman yaa???

      Delete
  7. Aku malah penasaran siapa Mr X. Hehe ... Tempatnya asyik, ya, bikin betah. Dekorasinya juga unik. Sayangnya saya enggak suka kopi, kalau pun ke kedai kopi pasi pesan menunya selain kopi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mr X itu guru aku ngeblog mbak..
      Aku juga kurang suka kopi, kalau ngopi pasti pake susu, atau pesan menu lain yang non-kopi

      Delete
  8. konsep cafenya pakai industrial ya mbak. seru nih dan sepertinya dekorasi cafe semacam ini lagi hype memang.

    tapi saya bukan orang yang suka ningkrong di cafe sih, biasanya ke sana kalau memang ada janji buat meeting aja. selebihnya jarang banget ke cafe-cafe gitu. apalagi minum kopi, nggak kuat sist. wkwkwk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya konsepnya ada industrialnya, tapi nggak semua, jadi semacam perpaduan gitu...

      Aku juga tidak sering nongkrong di cafe-cafe kok, sesekali aja...

      Delete
  9. Wow...kafe yang keren Mbak. Daku sukaa harum kopi...kala mengudara...ia akan memenuhi ruang-ruang pikiran...cieee...bagus banget tempate.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, aku beruntung nemu kafe yang instagramable kayak gini. Aku juga suka bau kopi lho, sama dong ya

      Delete
  10. Ini sih kece parah, Mbak. Instagramable banget..jadi pengen main dan nongki juga ke sana..sayang jauh banget...hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cocok banget buat foto2. Aku beruntung pas ke sana, cafenya masih sepi. Jadi bisa foto2

      Delete
  11. Penasaran mas X yang njawab wegaah. Haha..bayangin ekspresi muka mb nisya yang menahan ketawa pastinya. Btw itu yang bikin acara kok tega to mb, mbatalin dengan seenak2nya...huhu.. Byw thanks reviewnya tentang rembug kopi, besok kapan2 tak mampir sinih..tfs...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha. Hayo, siapa mas x ituuu???
      Sebenernya nggak batal sih mba, cuma di sana nggak diurusin..

      Delete
  12. Menarik interior warungnya. Bisa betah lama kalo ksana nih

    ReplyDelete
  13. Tempat nongkinya keren deh Mbak, instagramable pastinya ya ini. Unik, cakep deh. Harganya juga murmer yaah, biasanya kedai kopi harganya lumayan jg kan ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di sini harganya standar sih...
      Makanya aku merekomendasikan tempat ini

      Delete
  14. Noted. Jogja gk ada mati gaya. Selalu ada tempat ngupi-ngupi baru yang keren. Kpn2 ada rejeki mlipor ke Jogja lgi ahhh...mg2 bs manpir dimari...thx y mb infonya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget! Sekarang banyaakkk banget kedai kopi, yang kecil-kecil juga banyak, pilihannya beragam...

      Delete
  15. Tempatnya asyik dimana ya mbak rasanya aku belum familiar deh sama Jogja, batasku baru Malioboro dan Bantul Kulonprogo tiga tahun ini kalau mudik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo ini di kota jogja, tapi nggak di pusatnya, agak jauh dari malioboro

      Delete
  16. tempat ngopinya super cozy dan super nyaman ini mba apalagi instagramable banget ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo nongkrong di sini takutnya malah kebanyakan foto-foto... :D

      Delete
  17. kalo pas sepi emang enak banget buat nongki mba, huhuhu. jadi kangen kesana lagi :'( padahal dulu sering.. *eh curhat wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waw pernah ke sini kahh?? Kenapa kok jarang ke sini??? Kalau ke sini, siapa tau bisa ketemu lhooo... :)

      Delete
  18. Aku sudah dua kali ke sini pisgor dan singkong gorengnya enak, tapi dua kali itu aku cuma di bagian depan ajaa. Tatkala itu mau cekrak cekrek di smoking area, terpaksa batal. Aroma rokoknya gak nahan, padahal cuma ada dua orang di situ.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mau foto di belakang sebaiknya datang pagi mbak. Kalau malam, wah udah penuhorang2 ngerokok...

      Delete
  19. Dari belakang kok kayak mas priyo itu, ah aku belum pernah kesinii huhuuuu ngopi2 syantikk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yak Tul itu suhu priyo. Selamat anda mendapatkan senyum cantik darikuuu,,, Ayo jeung ngopi-ngopi... :)

      Delete
  20. Waah pilihannya banyak yaaa, minum kopi sambil nyemil kayaknya asyik.

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe