Mih Kocok Bandung Mang Dadeng
October 09, 2019
Terbiasa dengan BAKMI JAWA KHAS JOGJA
dengan dominan rasa manis, ternyata aku nggak kaget ketika mencoba MIH KOCOK
KHAS BANDUNG yang gurihnya nggak ketulungan…
“MIH KOCOK KHAS BANDUNG adalah
hidangan mi yang dimasak dengan kuah kaldu sapi. Mih Kocok menggunakan mi yang
tekstrunya lembut. Yang membedakannya dengan sajian mi nusantara dari daerah
lain adalah kuah kental dan sederet isiannya.”
Di sela-sela rangkaian kegiatan
Meet-Up Nusantara #3 Google Local Guide, aku dan beberapa teman mlipir ke salah satu tempat makan mih
kocok legendaris di Kota Bandung
MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG.
MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG.
Tapi, emangnya bener sebutannya mih, bukan mie? Ohoho, itu ada alesannya, patricia…
Tentu akan kujelaskan, tapi nanti. Sekarang,
simak dulu review-ku berikut ini
yasss... Let’s reads arround...
EAT AND CULINARY
BANDUNG!
JALAN-JALAN MEET-UP NUSANTARA #3
GOOGLE LOCAL GUIDE
BANDUNG PESONA PRIANGAN
MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG
Muhammad Fachri, Ketua Panitia Meet-Up Nusantara #3 Google Local Guide, kasih
saran kepada para peserta agar mencoba kuliner khas Bandung, salah satunya mih
kocok. AA’ Fachri merekomendasikan sederet mih kocok legendaris di Bandung, yaitu MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG. *Agar
sesuai kearifan lokal, maka selama di Kota Kembang, kita gunakan kata sapaan aa sebagai pengganti kata sapaan mas, dan kata sapaan teh/teteh sebagai pengganti kata sapaan mba #okesip.
Hari kedua, seusai kegiatan berakhir, rombongan para pemandu lokal
berkumpul di Taman Cikapundung Riverspot. Aku bersama Teh Aniva, Aa Dedy, dan Aa
Andy (teman dari Jogja), Aa Rochim (teman dari Blitar), +plus Aa Kelvin (teman
dari Bandung), setuju makan mih kocok yang direkomendasikan oleh Aa Fachri.
Kami lalu memesan ojek online untuk menuju ke MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG, yang berada di Jl. K.H. Ahmad Dahlan
No. 67 Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Baca Juga :
Aa ojolnya agak lama, mungkin jalanan padat karena itu hari sabtu. Kami
menunggu sambil ngobrol-ngobrol... Di tengah obrolan, Aa Fachri dan beberapa
pemandu lokal lainnya melintas, biar nggak dikira shombong kami pun sapa-sapa
mereka... “Aa Fachri, kalian mau ke manaaa?” tanya Teh Aniva. “Mau makan MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG,” jawab
Aa Fachri, cepat. “Lah, kok jalan kaki???” sahut Teh Aniva. “Kan cuma deket, di
seberang jalan tuh...” kata Aa Fachri sembari menunjuk gerainya.
Helaw, bhambaanggg... ngobrol dong kalau di situ ada Cabang Mih Kocok
Bandung Mang Dadeng... *Hedeh #TEPOKJIDAT.
Jadi, ternyata, di seberang jalan itu ada salah satu cabang MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG. Lokasi
yang akan kami datangi adalah cabang utama (pertama). Udah telanjur pesen ojek online padahal... Sempet kecewa tapi
gapapa, tetep nunggu ojek dan berangkat ke lokasi kedai yang telah ditentukan
sebelumnya.
Singkat ceritaaa…
Sampai juga di Kedai MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG…
Ada papan nama warung di bagian atap warung. Kalau dilihat dari luar,
kedainya biasa aza, bok! Kayak warung mie pinggir jalan pada umumnya, bangunannya
juga tidak terlalu bagus. Bagian depan ada beberapa deretan meja dan kursi
tempat pelanggan makan. Bagian tengah ada tempat menyiapkan pesanan pelanggan.
Bahan-bahan mih kocok ditata di dalam display
kaca. Pelanggan bisa melihat proses pembuatan mih kocok, live! Bagian belakang ada dua ruangan sebagai tempat makan, lebih
luas dibandingkan tempat makan bagian depan.
Kami masuk dan langsung menempati sebuah meja panjang di ruang tengah. Kami
memesan menu yang sama, Mih Kocok Biasa. Tak menunggu lama, seporsi mih kocok
sudah tersaji di hadapan kami masing-masing. Mih kocok disajikan panas-panas,
terlihat uapnya keluar dari mihnya, kaldunya harum tercium. Porsinya lumayan
gede, men! Aku buru-buru mengambil sedikit kuahnya menggunakan sendok, dan
menyeruputnya setelah meniup-niupnya sebentar. Duh, rasanya hambar…
Eh, maap, ternyata belum diaduk,
hehe. Elaahhh, dimana-mana kalau makan mih kuah tuh diaduk dulu nisyaaa,
becanda mulu ah! *Iya, maap (bungkuk)
Udah beres aku aduk, aku cicipin lagi tuh. Hemmm, rasanya ngeunah, alias enaakkk... Kuahnya lebih
kental dibanding mih biasa, rasa kaldu sapinya terasa gurih. Warna kuahnya tyda
bening ya gaes, melainkan sedikit keruh. Konon, Mih Kocok Bandung Mang Dadeng
menggunakan 27 bumbu dan rempah resep rahasia keluarga yang diturunkan
turun-temurun, makanya rasa dan aroma kuahnya khas. Tapi kalau menurut
seleraku, kuahnya kurang gurih dikit. Mih kocok ini menggunakan jenis mih
kuning yang berbentuk pipih, saat matang tekstur mih ini lebih lembut dibanding
dibanding mih biasa. Tingkat kematangan mih kocoknya pas…
Dalam hidangan mih terdapat taoge, potongan kikil sapi, dan potongan daun
loncang. Taoge yang digunakan adalah jenis taoge panjang yang gemuk-gemuk. Saat
disajikan teksturnya masih crispy,
masih kres kres saat dikunyah, jadi memang tidak dimasak terlalu matang. Kikil
sapi diambil dari bagian tendon kaki sapi, dipotong persegi panjang. Ada yang
teksturnya empuk dan cruncy, tapi
ternyata ada juga yang masih keras. Sedangkan daun loncang dipotong
panjang-panjang. Terakhir, ditaburi dengan bawang merah goreng dan seledri
segar yang dicincang kecil-kecil.
*
Untuk menambah cita rasa, campurkan mih kocok dengan sambal cabe rawit
dan air jeruk limau sesuai selera. Tenang sadja, sambal dan jeruk disediakan
secara cuma-cuma, alias garatis kalo’
istilah bahasa sunda mah... MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG juga menyediakan kecap, sambal botol, dan cuka. Kecapnya
lokal Bandung, tapi nggak nyicip soalnya nggak terlalu suka dengan kecap.
Sebelum kami memesan minuman, waiter
mengantarkan teh tawar untuk kami, masing-masing dapet satu gelas belimbing.
Teh tawar ini garatis juga, −mayoritas tempat makan di bandung
memang memberikan teh tawar garatis...
Karena dapet teh tawar garatis, kami
tidak pesan minuman tambahan. *Mayan saving
money buat jajan destinasi kuliner berikutnya :D
Sembari ngobrol, tak terasa aku (bisa) menghabiskan seporsi mih kocok
pesananku *karet juga perutku, wqwq. Sampai tetes terakhir, kuahnya pun masih
terasa gurih, dan segar, tyda eneg lho saudarah-saudarah… Sebelum memesan menu,
ada baiknya kamu perhatikan banyaknya porsinya. Kira-kira perutmu cukup nggak
menampungnya, hmmm tapi ada beberapa menu yang bisa dipesan ½ porsi, kok.
“Overall,
Mih Kocok Bandung Mang Dadeng patut diacungi dua jempol, *empat jempol pinjam
jempol temen. Salah satu destinasi kuliner yang harus dicoba saat bertandang ke
Kota Bandung.”
#
PRICELIST MIH KOCOK BANDUNG MANG
DADENG
SIGNATURE
Mih Kocok Biasa | Rp 33.000,-
½ Porsi | Rp 26.000,-
Mih Kocok Special Sumsum | Rp 37.000,-
½ Porsi | Rp 30.000,-
Sop Kaki Sapi Biasa | Rp 37.000,-
½ Porsi | Rp 30.000,-
Sop Kaki Spesial Sumsum | Rp 42.000,-
½ Porsi | Rp 33.000,-
OTHER MENU
Mih Baso | Rp 20.000,-
Mih Baso +Ceker | Rp 22.000,-
Mih Yamin Baso | Rp 20.000,-
Mih Yamin +Baso Ceker | Rp 22.000,-
Bakso Kuah | Rp 20.000,-
Bakso Kuah +Ceker | Rp 22.000,-
Kedai ini juga menyediakan nasi putih yang dibandrol Rp 8.000,- 1 porsi
dan Rp 4.000,- ½ Porsi. Cobalah Krupuk Aci atau Krupuk Kulit untuk menemanimu
makan mih, sop, atau baso. Krupuk Aci dibandrol Rp 1.000,- dan Krupuk Kulit
dibandrol Rp 5.000,-. Untuk minumannya, ada teh, jeruk, yoghurt, teh lemon, es
campur, aneka jus buah, dan minuman kemasan lainnya. Untuk harga minumannya
mulai Rp 4.000,- sampai Rp 14.000,-. Teh tawar garatis…
OH, IYA, KOK PENULISANNYA MIH, BUKAN
MIE?
Dalam Bahasa Sunda, istilah mie ditransliterasi menjadi mih.
*udah gitu aja penjelasannya, singkat, padat, jelas.
Nama mih kocok merujuk pada
proses memasaknya, yaitu mengocok-ngocok mih dalam wadah berlubang-lubang dan
bergagang, seraya mencelupkannya dalam air panas.
#
MIH KOCOK BANDUNG MANG DADENG
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 67 Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung,
Jawa Barat.
[ Map ]
#
‒ Teks & Foto by : NISYA
RIFIANI / September 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::
12 comments
Kalo liat dari harganya nih ut kelas menengah atas yah. Semoga sebanding deh rasa dan harganya
ReplyDeleteYah lebih tinggi dari harga rata-rata kuliner jogja. Ak nggak tahu kisaran kuliner bandung itu harganya sebanding atau enggak... tapi soal rasa menurutku dah cocok, cuma tempatnya aja yang kurang nyaman... harga minumannya yang mahal, wqwq
Delete"...... proses memasaknya, yaitu mengocok-ngocok mih dalam wadah berlubang-lubang dan bergagang, seraya mencelupkannya dalam air panas."
ReplyDelete.
Kayak mie ayam ya.
Mie ayam nggak gitu kali kak.. Mie ayam, mienya direbus, dicemplungin ke air biar kaclup (?) lho.. klo ini enggak...
DeleteNyobain awug sekalian gak kak? Aku suka mi, tapi gak begitu telaten kalau harus ngubek dapurnya penjual. Waks. Ini November hujan ya jadinya cocok banget sama permimian cem nih
ReplyDeleteHahaha...geli banget baca pas di bagian mau ke tempat makannya, eh, ternyata di seberang jalan juga ada..wkwkw..rejekinya ojol :)
ReplyDeleteKalau dibaca dari segi harga, emang sih mbak lebih mahal dari harga mie2 yang biasa kumakan pas di Jogja. Tp kalau melihat ada 27 bumbu yang bikin mie ini rasanya nikmat, jadi tahu kalau harganya sebanding dengan kualitas yg ditawarkan hehe
ReplyDeleteCocok buat mereka yg pengen seger2 saat traveling :)
Sejujurnya aku baru sekali loh makan mie kocok Bandung, itu pun karena ada temen yang iseng bikinnya di kantor trus dimakan rame-rame. Artinya entar kalo ke Bandung, kudu makan mie kocok rekomendasinya Nisya nih..
ReplyDeleteHarus "mih" banget gitu yaaaahhhh ahahahaha tapi kayanya di Jogja ada juga nggak sih mie kocok bandung ini? Aku jadi penasaran pengen ngicipin juga :D
ReplyDeleteIni sama mie ayam rasanya beda jauh ga mb? Ada taogenya ya itu sepertinya. Penasaran banget dengan rasanya
ReplyDeletemasya Allah, ngiler ngiler liat fotonyaaa...
ReplyDeleteAku lagi pengen banget makan mie kocok mbaaa, tapi di Jogja belum ada yang cocok, apakah aku harus ke Banduung, hehehe
Aaaakk mie kocookkk, suka banget niii... Kalau di Jogja, nemu enak di pasar Pathuk. Wah, wajib icip kalau besok ke Bandung..
ReplyDelete