Berburu Inovasi Kuliner Tempo Doeloe di UKM Expo
February 29, 2020
BERBURU INOVASI KULINER TEMPO DOELOE DI UKM EXPO
Langit cerah merengkuh Kompleks Alun-Alun Sewandanan, Pakualaman, Yogyakarta. Saya menjejak kaki di sana siang hari, sekitar pukul sebelasan menjelang tengah hari. Meski cuacanya paripurna, saya tetap bersemangat mengunjungi Pameran Produk Lokal UKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Pameran UKM yang bertajuk "UKM Great Sale, Pameran Produk Lokal UKM" ini dilaksanakan selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 28 dan 29 Februari 2020. Aneka Jenis UMKM turut berpartisipasi pada pameran ini. Produk mereka macam-macam, mulai dari aneka produk fashion, kuliner, sampai beragam hasil karya kerajinan dan karya industri kreatif. Makanya, saya excited banget datang ke pameran ini...
Untungnya saya rajin buka Instagram. Informasi tentang Event YKM Great Sale ini memang dipublikasikan di laman instagram @plutjogja dan @diskopukm.diy. Tak sengaja, posternya berseliweran di beranda saya, karena saya mengikuti dua akun tersebut. Kalau Kawan Ransel tidak mau ketinggalan informasi tentang event-event seperti ini, ikuti saja akun instagramnya, ya.
#
Panggung utama berdiri megah di alun-alun bagian kiri. Ketika sampai di sana, musik berkumandang di penjuru alam. Rupanya sedang ada lomba menyanyi! Suara merdu para peserta lomba menyambut setiap pengunjung yang datang. Panggung utama dikelilingi stand-stand yang berjajar rapi. Bernaung di bawah tenda-tenda beratap kerucut, berwarna hijau lucu dengan tulisan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih dari lima puluh stand pameran yang berpartisipasi pada gelaran ini. Mereka berasal dari Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saya mulai menyusuri deretan stand-stand pameran yang rapi berjajar di kiri kanan panggung utama itu. Saat saya berkunjung ke sana, sudah cukup banyak pengunjung yang datang. Deretan stand bagian depan yang menghadap panggung utama didominasi produk kerajinan dan industri kreatif. Macam-macam produknya, ada kerajinan kulit, jumputan, eco print, akar wangi, mozaik kaca, perabot kayu, dan masih banyak lagi. Di deret kedua dan ketiga banyak produk kuliner, mayoritas produk adalah kuliner tradisional, dan yang menarik adalah ada banyak sekali produk kuliner inovasi. Melewati beberapa stand, saya belum menemukan sesuatu yang menarik perhatian saya...
Panggung utama berdiri megah di alun-alun bagian kiri. Ketika sampai di sana, musik berkumandang di penjuru alam. Rupanya sedang ada lomba menyanyi! Suara merdu para peserta lomba menyambut setiap pengunjung yang datang. Panggung utama dikelilingi stand-stand yang berjajar rapi. Bernaung di bawah tenda-tenda beratap kerucut, berwarna hijau lucu dengan tulisan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih dari lima puluh stand pameran yang berpartisipasi pada gelaran ini. Mereka berasal dari Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saya mulai menyusuri deretan stand-stand pameran yang rapi berjajar di kiri kanan panggung utama itu. Saat saya berkunjung ke sana, sudah cukup banyak pengunjung yang datang. Deretan stand bagian depan yang menghadap panggung utama didominasi produk kerajinan dan industri kreatif. Macam-macam produknya, ada kerajinan kulit, jumputan, eco print, akar wangi, mozaik kaca, perabot kayu, dan masih banyak lagi. Di deret kedua dan ketiga banyak produk kuliner, mayoritas produk adalah kuliner tradisional, dan yang menarik adalah ada banyak sekali produk kuliner inovasi. Melewati beberapa stand, saya belum menemukan sesuatu yang menarik perhatian saya...
"Mari, Mba, dicoba dulu kuenya, asli dari tepung tiwul," kata ibu penjaja aneka makanan di salah satu stand kuliner ketika saya berjalan pelan melintas di depan stand-nya.
Langkah saya kembali terhenti untuk kesekian kalinya di sebuah stand kuliner. Ibu penjaga stand gercep menawari saya beberapa produk besutannya. Kedua tangannya menyodorkan aneka kue kering dalam satu toples. Ketimbang kue yang ditawarkannya, saya justru tertarik dengan produk lainnya yang di-display di mejanya, yaitu SINOM.
Bagi Kawan Ransel yang gemar minum minuman tradisional, pasti sudah tak asing lagi dengan sinom. Tapi, banyak juga yang nggak tahu...
"SINOM"
Minuman tradisional herbal yang terbuat dari daun asam, kunyit, dan asam. Minuman ini rasanya segar nan nikmat...
Sinom yang dijual di UKM Great Sale ini besutan "Mama Tina Snack". Saya berkenalan dengan ownernya, ialah Maria Christiana, dan berbincang santai di depan lapaknya. Dari kesenangannya meracik masakan, ibu kreatif ini lantas memulai usahanya beberapa tahun yang lalu. Salah satu produknya adalah sinom... Pada dasarnya, sinom menggunakan bahan dasar air, kunyit, asam, gula jawa, dan daun asam (sinom). Sinom racikan Bu Maria ditambahkan sedikit cengkeh, kapulaga, dan kayu manis, tanpa bahan pengawet. Bahan-bahan tersebut kemudian direbus, dan jadilah sinom. "Takaran bahan-bahan yang digunakan harus pas. Daun sinom yang digunakan adalah sinom muda. Saat merebusnya pun tidak boleh sembarangan. Ada teknik khusus saat merebus agar rasanya enak dan tetap berkhasiat," kata Bu Maria.
Bagi Kawan Ransel yang gemar minum minuman tradisional, pasti sudah tak asing lagi dengan sinom. Tapi, banyak juga yang nggak tahu...
"SINOM"
Minuman tradisional herbal yang terbuat dari daun asam, kunyit, dan asam. Minuman ini rasanya segar nan nikmat...
Sinom yang dijual di UKM Great Sale ini besutan "Mama Tina Snack". Saya berkenalan dengan ownernya, ialah Maria Christiana, dan berbincang santai di depan lapaknya. Dari kesenangannya meracik masakan, ibu kreatif ini lantas memulai usahanya beberapa tahun yang lalu. Salah satu produknya adalah sinom... Pada dasarnya, sinom menggunakan bahan dasar air, kunyit, asam, gula jawa, dan daun asam (sinom). Sinom racikan Bu Maria ditambahkan sedikit cengkeh, kapulaga, dan kayu manis, tanpa bahan pengawet. Bahan-bahan tersebut kemudian direbus, dan jadilah sinom. "Takaran bahan-bahan yang digunakan harus pas. Daun sinom yang digunakan adalah sinom muda. Saat merebusnya pun tidak boleh sembarangan. Ada teknik khusus saat merebus agar rasanya enak dan tetap berkhasiat," kata Bu Maria.
Biasanya,
minuman herbal (jamu) rasanya pahit atau tidak nyaman saat ditelan. Namun, sinom
rasanya cukup nikmat loh, segar, asam, nyaman saat diminum, dan juga kaya manfaat, bukan sekadar minuman pelepas dahaga. Minuman ini rupanya memiliki khasiat untuk kesehatan. Diantaranya adalah
melancarkan peredaran darah, mengurangi nyeri haid, mengatasi masalah
keputihan, melangsingkan tubuh, danmasih banyak lagi. Sinom ini cocok diminum panas (wedang), dingin, maupun dengan es batu. Tetapi, tidak sedikit orang yang gemar mengonsumsinya dingin, es sinom. "Ini lebih enak diminum dingi, lebih seger gitu," lanjut Bu Maria. Minuman sinom yang berwarna gelap ini bisa disimpan selama tujuh hari setelah pembuatannya. Jika disimpan di dalam lemari pendingin, akan lebih tahan lama.
Bu Maria mulai memproduksi sinom beberapa bulan lalu, sekitar akhir 2019. Produk minuman segar besutannya itu memang belum lama ia perkenalkan, ia memulainya dari pameran ke pameran. Menurut Bu Maria, respon konsumen terhadap produk sinomnya cukup baik. "Responnya cukup bagus. Tiap saya ikut pameran seperti ini, saya bawa puluhan botol sinom dan selalu habis," kata Bu Maria. Awalnya, Bu Maria kesulitan untuk mendapatkan bahan pembuatan sinom, yaitu sinom itu sendiri atau daun asam jawa muda. "Karena itu, saya membeli beberapa bibit pohon asam dan menanam pohon asam itu di rumah. Pohonnya dalam bentuk bonsai, jadi nggak bisa tinggi. Ada beberapa bonsai pohon asam yang saya tanam di rumah," tutur Bu Maria.
#
Produk Herbist
Aneka Minuman Segar dan Manisan
Dapurnya "Mama Tina Snack" berada di seputaran Senopakis, Kasihan, Bantul, DIY. Selain SINOM, Mama Tina Snack juga memproduksi kuliner unik, yaitu manisan jahe dan manisan kencur. Bu Maria memberi label "HERBIST" untuk produk-produk tersebut, dan sudah mengantongi PIRT. Produk Herbist juga terbilang baru, belum satu tahun ia kembangkan. Respon konsumen juga cukup ramai untuk kedua produk ini. Mungkin karena manisan dari empon-empon ini jarang ditemukan, bahkan di pusat oleh-oleh sekalipun. Rasa keduanya khas, manis dengan rasa jahe yang pedas dan hangat, dan manis dengan rasa kencur yang manis sedikit pahit.
Selain manisan jahe dan kencur, Bu Maria juga meracik minuman tradisional secang. Kalau produk ini sudah mulai banyak di pasaran yah. Lantas, apa yang membedakannya dengan produk serupa di pasaran? "Kalau secang racikan saya ini ada kandungan aloe vera, lidah buaya. Tanaman lidah buaya itu kan kandungan dan manfaatnya juga banyak, ya. Dengan tambahan lidah buaya, rasa minuman secang juga lebih seger," kata Bu Maria."Ini ada juga tea aloe vera lho, teh lidah buaya, yang ini bahan utamanya lidah buaya. Teh ini jarang banget ada di pasaran..." lanjutnya. Secang Aloe Vera dan Tea Aloe Vera dikemas dalam standing pouch dari plastik ukuran kecil yang siap seduh atau rebus. Praktis...
Sembari menjelaskan tentang produk-produknya, Bu Maria juga menceritakan perjalanan tentang bisnis yang tengah digelutinya saat ini. Rupanya, semua produk besutan Mama Tina Snack berbasis ekologi. Yaitu bahan yang digunakan berasal dari alam, ditanam dan ditumbuhkan tanpa mengunakan pupuk kimia. Konsep ini bertujuan untuk menjaga alam dan keseimbangan ekologi.
"Selain pohon asam, jahe dan kencur juga saya tanam sendiri di rumah, supaya bisa terus produksi," lanjutnya. Bu Maria memasarkan produk sinomnya di toko-toko. Ia pun menerima pesanan sinom untuk acara-acara tertentu seperti arisan.
Saya pertama kali mencicipi sinom, manisan kencur dan jahe justru ketika saya berkunjung ke timur. Seneng banget nih lantaran ketemu mereka, di jogja lagi, dan produk ukm lagi...
#
Rosaline Cookies Tiwul
Eh, ada lagi nih produk dari Mama Tina Snack, Kue Kering Tiwul, —yang ditawarkan Ibu Maria tadi. Kue Kering Tiwul diolah dari tepung tiwul tanpa tambahan gluten, jadi free gluten. Ada tiga rasa yaitu cinnamon, chocolate, dan cheese. Saya mencicip semua rasa. Masing-masing rasa sangat kuat dan berpadu dengan tepung tiwulnya. Saya paling suka rasa keju. Tepung tiwulnya sangat tipis rasanya, hampir tak kentara.
Produk Herbist by Mama Tina snack bisa dipesan secara langsung. Selain itu dipasarkan juga di Showroom RKB Jogja, yang berada di kawasan Sagan, Kota Yogyakarta, dan dijual melalui beberapa reseller. Bagi Kawan Ransel yang ingin melihat katalog produk dan mememsan produk Mama Tina Snack, langsung saja ke Instagram @mamatinasnack.
Sebotol sinom dan setoples kue kering tiwul keju berakhir di kantong belanjaku.
#
Aneka Inovasi Kuliner Tradisional
Usai berbincang cukup lama dengan Bu Maria, saya melanjutkan perjalanan saya mengunjungi stand-stand di UKM Great Sale. Yang paling menarik perhatian saya tentu saja deretan kulinernya doonggg... Karena sedikit lapar saya cari makanan yang sedikit berat. Ahh nggak nyangka ada yang jual jenang gempol, gengs...
Jenang Gempol
Kopi Gula Aren
Aneka Jajanan Tempoe Doele
Gelaran UKM Great Sale adalah salah satu upaya untuk mendekatkan entrepreneur dengan msyarakat. Dimana masyarakat tidak perlu jauh-jauh mendatangi tempat produsiknya.
Interaksi penjual dengan pengunjung. Tak sekadar jadi pembeli biasa, mereka juga senang berbincang dengan penjualnya. Hangat dan akrab.
Saya mencicipi sinom, rasanya asam segar, manis dan sedikit sepat dari daun sinomnya.
‒ Teks & Foto : Nisya Rifiani / 29 Februari 2020 ‒
1 comments
Seneng deh kl UKM2 sekarang pd kreatif2 dan melek dunia digital. Mulai dr packaging yg makin kece bisa menaikan daya tarik konsumen. Wkt ke jogja bulan Feb kmrin pengin main jg pas ada event ini tp wkt ga keburu. Hhh
ReplyDelete