Terpikat Pesona Candi Sambisari
March 14, 2021TERPIKAT PESONA CANDI SAMBISARI
Ketika akan berkunjung ke CANDI SAMBISARI, saya berencana
hanya melihat candi dan relief-reliefnya. Sesampainya di sana, semesta seolah
mendukung, hari sangat cerah, langitnya biru, awan-awan bergumpal seperti
permen kapas. Beruntungnya lagi, saya berkunjung pas musim hujan, sehingga
dapat suguhan pemandangan hamparan rumput hijau yang tumbuh subur. Saya bahkan nggak
hanya bisa melihat candi dan pahatan-pahatan indah reliefnya. Tetapi juga
menapaki candi-candi di sana, meski bukan candi utama. Saat itu, saya memang
hanya iseng jalan-jalan ke Candi Sambisari, dan nggak ada niat untuk menuliskan
pengalaman jalan-jalan ke sana. Tapi pada akhirnya pengen nulis jugaaa… Sekalian
pamer nyimpen dokumentasi perjalanan, ehee…
#
Untuk cerita tentang candi ini, kalian bisa cari di search engine. Banyak tulisan dan ulasan tentang Candi Sambisari. Jadi, saya nggak akan cerita tentang sejarahnya…
Posisi Candi Hindu (Siwa) ini ada di bawah permukaan tanah ketika ditemukan pertama kali. Dan pemugaran juga dilakukan di tempat ditemukannya candi. Jadi candi berada lebih rendah dari ketinggian tanah biasa. Ada empat tangga batu di ke-empat sisi mata angin untuk turun ke bawah menuju candi. Candi ini dikelilingi parit dan kemudian pagar tembok batu dengan empat pintu masuk di masing-masing arah mata angin. Tapi yang dibuka hanya di bagian barat dan timur aja, sementara pintu bagian barat “ditutup” dengan dihalangi dengan kayu-kayu. Kata penjaganya, supaya rapi alur masuk-keluar pengunjung. Turun yuk untuk melihat candinya lebih dekat… Saya turun melalui tangga sisi barat, dan masuk lewat pintu barat, ofcourse. Saat turun, kalian juga bisa mendokumentasikannya. Pintu pagar tembok masuk juga cocok buat berfoto lho…
Saya nggak nyangka bakal dapet beberapa foto bagus saat
jalan-jalan ke CANDI SAMBISARI. Saya bersyukur karena pemandangan saat
itu sangat mendukung, pengunjung juga tidak terlalu banyak. Saya memang sengaja
datang di jam dan hari kerja, karena saya selow alias pengangguran. Saya
mengeksplorasi mulai dari bagian barat candi, turun ke bawah, melewati parit
dan tembok batu, lalu masuk ke kompleks candinya. Langsung disambut dengan tiga
candi pendamping yang sudah tidak utuh lagi. Pengunjung boleh naik ke candi
pendamping sampai level yang sudah ditentukan. Candi utama berada di tengah nampak
gagah. Tapi kita tidak boleh naik/masuk ke dalam relung candi. Setelah
mengelilingi candi-candi di sana, dan puas berfoto, saya keluar lewat pintu timur
dan kembali menaiki tangga batu untuk menuju pintu keluar…
Jadi pengunjung bisa menikmati candi dari atas saja, kamu bisa melihat seluruh kompleks candi secara utuh dari atas. Atau, pengunjung bisa turun langsung ke bawah, melihat candi dari dekat. Pengunjung juga bisa bersantai di taman kompleks candi. Dimana tamannya cukup cantik, dengan rerumputan hijau dan pohon-pohon peneduh. Bisa nih duduk-dukk santai melepas penat hingga sore menjelang…
Setelah menjelajah CANDI SAMBISARI, KawanRansel bisa berwisata kuliner di sebuah kedai soto terkenal di Jogja, yaitu Saoto Bathok Mbah Katro. Kedai ini sudah saya review di blog ini juga…
Sarapan di Kedai Soto Terkenal, Saoto Bathok Mbah Katro.
HOW TO GET THERE?
ALAMAT CANDI SAMBISARI
Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.
Lokasinya kira-kira 12 km timur Kota Jogja. Dan tidak terlalu jauh dengan candi lainnya, diantaranya Candi Prambanan, Candi PLAOSAN, dan Candi KALASAN.
Peta menuju ke Candi Sambisari bisa kamu lihat di bawah ini :
[ Map ]
‒ RIFIA NISYA ‒
Candi Sambisari. Kamis, 11 Februari 2021.
For Collaboration or Bussiness Inquiry, email : rifiani.nisya@gmail.com
1 comments
weihhh kapan nih sambungannya ...
ReplyDelete