Belajar Budaya Masa Lalu di Museum Ullen Sentalu

November 05, 2021

 BELAJAR BUDAYA MASA LALU DI MUSEUM ULLEN SENTALU

 

Rabu, 03/11/2021, Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Regional Jogja, bersama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan sebuah trip bersama ke beberapa museum yang berada di Yogyakarta. Agenda ini bertajuk “Wajib Kunjung Museum” atau WKM, adalah salah satu program unggulan dari Dinas Kebudayaan DIY. Program ini digagas untuk memperkenalkan museum-museum yang ada di Yogyakarta. Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, WKM mengusung tema “Cintai Museum dengan Kebiasaan Baru”. Tentu acara ini dilaksanakan sesuai kaidah protokol kesehatan yang berlaku. Meski begitu, acara ini tetap berlangsung seru! Pada Agenda WKM kali ini, destinasi museum yang dipilih adalah Museum Ullen Sentalu dan Museum Pendidikan Indonesia.

 

#

 


 

WAJIB KUNJUNGAN MUSEUM DALAM SEKILAS

 

Sejatinya, WAJIB KUNJUNG MUSEUM adalah sebuah program yang digagas oleh Dinas Kebudayaan. Merupakan sebuah fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mengenalkan museum kepada masyarakat umum. Sebelumnya, WKM diarahkan bagi para siswa baik SD, SMP, maupun SMA, di Yogyakarta. Kini, siapapun dapat mengikuti WKM, mulai dari anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.

 

CARA IKUTAN WAJIB KUNJUNG MUSEUM

Untuk mengikuti WKM, tentu ada syarat-syaratnya dong yaa… Salah satunya adalah mendaftar di websites wkmdisbuddiy. jogjaprov. go. id. Untuk mengikuti program ini, biayanya gretong ya gaes. Alias gratis, alias tidak dipungut biaya apapun. Karena pelaksanaan kegiatan ini menggunakan Dana Keistimewaan DIY, baik akomodasi dan transportasi.

 

#


 

MUSEUM UNIK DI LERENG MERAPI

 

Yak! Kali ini, saya akan bercerita pengalaman saya bersama teman-teman dari Genpi Jogja ketika berkunjung ke Museum Ullen Sentalu.


Rombongan kami berangkat dari Kantor Dinas Kebudayaan DIY, jl. Cendana No. 11 Kota Yogyakarta, menggunakan bus yang telah disediakan. Dari empat bus yang tersedia, ada tiga bus yang berangkat, yaitu bus biru, bus merah, dan bus hijau. Karena menerapkan physical distancing, tentu saja bus tidak terisi penuh, melainkan 50% dari total kapasitasnya. Penumpang dalam bus hijau yang saya naiki terdiri dari driver, co-driver, pemandu, dan tujuh peserta. Selama di dalam bus, dan selama acara, peserta wajib mengenakan masker.

 

Setiap memasuki museum, peserta juga wajib cuci tangan, cek suhu tubuh, dan check-in di aplikasi peduli lindungi, atau memperlihatkan bukti telah mendapatkan vaksin covid-19. Setiap peserta yang ikut dalam acara ini mendapatkan fasilitas transportasi cuma-cuma, juga akomodasi berupa tiket masuk museum. Peserta juga mendapatkan gelang dan block note, selain itu peserta dijamu dengan snack dan makan siang.

 


 

Di MUSEUM ULLEN SENTALU, peserta mendaptkan edukasi tentang seni, budaya, dan sejarah Adiluhung Mataram. Peserta juga bisa melihat koleksi museum, mulai dari gamelan, lukisan, kain batik, foto, dan lain sebagainya. Peraturan di Museum Ullen Sentalu, pengunjung tidak boleh mengambil dokumentasi digital di area dalam museum, baik itu foto, video, maupun rekaman suara. Tapi kalau di area luar, boleh… Selain itu, pengunjung tidak boleh menyentuh koleksi museum. Selama tur tidak boleh makan maupun minum.

 

ULLEN SENTALU

/ulating blencong sejatining tataraning lumaku/

Terang adalah penuntun jalan kehidupan

 

Museum Ullen Sentalu berada di kaki Gunung Merapi. Udaranya sangat sejuk, alam di sekitar museum juga masih asri. Banyak pepohonan rimbun, serasi dengan bangunan putih bergaya unik. Pengunjung disambut dengan sebuah patung yang berjaga di bagian depan area pintu masuk. Area depan bangunan ada ruang panel dan toilet. Untuk masuk ke gedung utama, kita harus melalui undakan. Di ruang utama ada resepsionis area dan pusat informasi.

 

 

 

Ada ruang tunggu di dekat resepsionis area. Memang ruang tunggu ini digunakan untuk menunggu antrean masuk museum. Karena jumlah peserta tiap sesi tur juga dibatasi, mengingat sedang masa pandemic. Selama tur museum, peserta juga harus jaga jarak, dan tidak boleh makan-minum atau menyentuh apapun. Menurut saya jumlah peserta tur setiap sesinya, yaitu 6 - 10 orang itu sudah ideal mengingat situasi dan kondisi saat ini.

 

Sampai di sini, peserta masih boleh mengambil dokumentasi. Tur dimulai dengan memasuki gerbang area dalam, jadi museumnya tidak berada pada gedung utama yang kita masuki tadi. Mulai dari gerbang area dalam, sudah tidak boleh mengambil dokumentasi, ya. Dari gerbang sampai bangunan museum, kita menyusuri jalan yang kanan kirinya terdapat pepohonan. Lalu masuk ke bangunan museum…

 

 

“Tur Museum Ullen Sentalu yang kami ikuti adalah TUR ADILUHUNG MATARAM, yang berdurasi 45 menit. Edukator Ullen Sentalu akan mengajak berpetualang menembus dimensi sampai ke Bumi Mataram.”

 

Bangunan museum berupa gua buatan, yang dinamakan dengan GUA SELO GIRI. Dibangun sangat detil dan dinding-dindingnya kokoh terbuat dari batu-batu alam. Karena tidak boleh mendokumentasikan, jadi saya ceritakan saja sedikit… Museum Ullen Sentalu banyak mengisahkan peradaban Kerajaan Mataram. Kerajaan terpecah menjadi 4 keraton di Solo dan Yogyakarta, yaitu Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.

 

Ruangan yang pertama yang kami kunjungi adalah ruangan yang berisi gamelan dan lukisan tarian, dan beberapa arca kuno peninggalan budaya Hindu dan Budha, serta peninggalan lainnya. Dilanjutkan menuju lorong-lorong yang dinding-dindingnya digunakan sebagai panel-panel foto, lukisan, dan dokumentasi lainnya tentang Sejarah Kerajaan Mataram.


“Kami menjelajahi Budaya Adiluhung Mataram melalui koleksi lukisan, foto, syair, dan batik, yang dikisahkan secara fairytale.”

 

“Dalam tur, kami berkenalan dengan para darah biru, Bangsawan Mataram. Kami menyelami kisah hidup mereka melalui dimensi lukisan potret diri, koleksi syair, serta foto-foto.”

 #

 

 

KEHIDUPAN KRATON MATARAM ERA LAMPAU MENGUAK SENI BUDAYA JAWA YANG FILOSOFIS DAN SARAT MAKNA.

 

Tentu, kami tidak berkeliling sendiri. Tetapi ada edukator museum yang memandu kami menyusuri tiap ruangan yang ada di sana. Sekaligus menceritakan tentang Sejarah Kerajaan Mataram, dan benda-benda koleksi MUSEUM ULLEN SENTALU. Gaya penceritaannya sangat interaktif, sehingga pengunjung tidak merasa bosan.

 

Setelah itu, kami memasuki area KAMPUNG KAMBANG. Dinamakan demikian karena bangunan dibangun di atas kolam (kemambang), yang terdapat ikan-ikan. Ada beberapa ruangan yang kami eksplorasi. Yaitu Ruang Kostum, Ruang Batik Jogja, Ruang Batik Solo, Ruang Syair Putri Tineke, dan Ruang Gusti Nurul.

 

Salah satu ruang yang menarik adalah Ruang Syair Putri Tineke, Putri Sunan Surakarta Pakubuwono XI. Putri Tineke menerima banyak surat cinta dan puisi penghiburan dari saudara dan teman. Karena mengalami patah hati yang luar biasa karena pria yang dicintainya dianggap tidak “sederajat” oleh orang tua. Pengunjung dapat melihat isi surat-surat yang sudah diterjemahkan ke dalam tiga bahasa itu di ruangan ini.

#

 


 

Selesai mengeksplorasi ruangan-ruangan di KAMPUNG KAMBANG, selesailah perjalanan kami. Mulai dari gerbang keluar, pengunjung sudah boleh mengambil dokumentasi kembali. Undak-undakan di museum ini, beserta taman di samping kiri-kanannya begitu cantik. Ada beberapa spot khusus yang disediakan untuk berfoto. Salah satunya adalah di area replika relief Candi Borobudur yang dibuat miring, menggambarkan penurunan minat generasi muda akan seni dan budaya Jawa. Di area museum ini juga ada restoran yang layak kalian coba.

 

#

 

JAM BUKA MUSEUM ULLEN SENTALU

SENIN : TUTUP

Selasa – Minggu : 08.30 – 16.00 WIB

Tur Terakhir : 15.15 WIB

 

TIKET MASUK MUSEUM ULLEN SENTALU

Tur Adiluhung Mataram : Rp50.000,-

Tur Vorstenlanden : Rp100.000,-

Tur Rombongan WAJIB Reservasi terlebih dahulu.

RESERVASI : (0274) 880 158

 

Di era pandemi ini, pembelian tiket museum hanya dilayani secara online. Kunjungan ke Museum Ullen Sentalu juga menerapkan system kunjungan yang mengutamakan protokol kesehatan dan keselamatan.

 



ALAMAT MUSEUM ULLEN SENTALU

Jl. Boyong Km. 25 Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY.

Telp. 0274 895 161

 

HOW TO GET THERE?

Museum Ullen Sentalu berjarak 30 – 45 menit perjalanan dari Pusat Kota Jogja. Kalian bisa mengunjungi museum ini dengan menggunakan kendaan probadi maupun kendaraan umum.

 

Jika berangkat melalui Jl. Kaliurang, ikuti jalan utama ke arah utara sepanjang 18 km. Sampai Tugu Udang Kaliurang berbeloklah ke kiri, lalu ikuti jalan dan papan penunjuk.

Jika berangkat melalui Jl. Palagan Tentara Pelajar, ikuti jalan utama ke arah utara sepanjang 10 km. belok kanan pada pertigaan Pulowatu. Belok kiri di Jl. Boyong, lalu ikuti jalan utama sepanjang 6,5 km.

 

[ Map ]

 

 

Ulasan Museum Pendidikan Indonesia akan saya bahas di blogpost SELANJUTNYA (kalo’ nggak lupa).

 

#

 

RIFIA NISYA

Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta. Rabu, 3 November 2021.

For Collaboration or Bussiness Inquiry, email : rifiani.nisya@gmail.com.

 




You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe